Di antara varietas jambu biji yang beredar di Indonesia saat ini, Jambu Kristal asal Taiwan ini adalah varian yang cukup istimewa, selain karena rasanya yang cukup manis dan sangat renyah, ukurannya pun cukup besar, serta kandungan biji yang sangat sedikit. Meski bisa dikategorikan sebagai seedless, jambu kristal ini sebenarnya tidak betul-betul tanpa biji, daging buahnya sebenarnya masih mengandung biji, namun dalam jumlah yang sangat sedikit, kurang dari 3% dari jumlah total keseluruhan daging buah yang dapat dimakan, dengan demikian persentase daging buah yang dapat dimakan sangat banyak tanpa harus terganggu dengan adanya biji dalam daging buah.
Sekali lagi, jika jambu kristal ini bisa dimasukkan ke dalam kategori seedless (tanpa biji), maka jambu kristal adalah jambu seedless yang paling mudah berbuah maupun dibuahkan, jauh lebih mudah dibanding jambu sukun lokal maupun jambu sukun bangkok (jambu farang). Tanpa treatment zat pengatur tumbuh maupun zat perangsang buah apapun, selain pupuk NPK 15:15:15 (10 gram per bulan dan pupuk daun Growmore hijau 20:20:20 seminggu sekali, jambu kristal asal bibit susuan yang ditanam di pot berdiameter 20 cm, dapat berbuah normal pada umur 3 bulan setelah tanam.
Karena kemudahannya dalam berbuah itulah, jambu kristal tergolong tanaman buah produktif yang layak ditanam, baik ditanam di dalam pot (tabulampot), di halaman rumah, maupun dikebunkan secara komersial. Hingga bulan Juli 2012, harga jambu kristal di tangan petani/pekebun berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 18.000 per kilogram, tergantung ukuran dan kualitas jambu kristal yang dipanen, sementara dibeberapa supermarket yang menjual jambu ini, banderol harga yang diberikan rata-rata adalah Rp 30.000/kg. Melihat harga yang tinggi ini, jambu kristal bisa menjadi pilihan untuk dikebunkan karena pasokan buah segar di pasar jumlahnya masih terbatas, itu karena buah segar hanya bersumber dari areal tanam jambu kristal yang juga masih terbatas.
Sekali lagi, jika jambu kristal ini bisa dimasukkan ke dalam kategori seedless (tanpa biji), maka jambu kristal adalah jambu seedless yang paling mudah berbuah maupun dibuahkan, jauh lebih mudah dibanding jambu sukun lokal maupun jambu sukun bangkok (jambu farang). Tanpa treatment zat pengatur tumbuh maupun zat perangsang buah apapun, selain pupuk NPK 15:15:15 (10 gram per bulan dan pupuk daun Growmore hijau 20:20:20 seminggu sekali, jambu kristal asal bibit susuan yang ditanam di pot berdiameter 20 cm, dapat berbuah normal pada umur 3 bulan setelah tanam.
Karena kemudahannya dalam berbuah itulah, jambu kristal tergolong tanaman buah produktif yang layak ditanam, baik ditanam di dalam pot (tabulampot), di halaman rumah, maupun dikebunkan secara komersial. Hingga bulan Juli 2012, harga jambu kristal di tangan petani/pekebun berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 18.000 per kilogram, tergantung ukuran dan kualitas jambu kristal yang dipanen, sementara dibeberapa supermarket yang menjual jambu ini, banderol harga yang diberikan rata-rata adalah Rp 30.000/kg. Melihat harga yang tinggi ini, jambu kristal bisa menjadi pilihan untuk dikebunkan karena pasokan buah segar di pasar jumlahnya masih terbatas, itu karena buah segar hanya bersumber dari areal tanam jambu kristal yang juga masih terbatas.
perbandingan jambu kristal dengan jambu farang (jambu sukun bangkok)
Untuk mendapatkan buah jambu kristal yang berkualitas, tanaman harus tumbuh sehat dan dibudidayakan dengan cara yang benar. Tanaman hanya dapat tumbuh dengan baik apabila bibit yang ditanam berasal dari hasil perbanyakan vegetatif dengan entres yang diambil dan bersumber dari pohon induk yang berkualitas bagus, karenanya, penanam harus memulai dengan memilih bibit jambu kristal yang baik, bersumber dari penangkar yang baik, dan tentunya bibit diperbanyak dari pohon induk yang baik pula. Dalam jumlah satu atau dua tanaman, dan jika hanya dtanam di halaman rumah atau dalam pot, bibit cangkokan adalah pilihan terbaik disamping bibit okulasi tempel mata. Tajuk atau bentuk tanaman asal cangkok akan pendek dan melebar ke semua sisi, sementara bibit asal okulasi tempel mata akan tumbuh dengan sistem perakaran yang sangat baik. Pemangkasan rutin sangat dianjurkan bagi tanaman asal bibit cangkok maupun asal bibit okulasi, agar pertumbuhan tunas ujung dan tunas samping berlangsung merata dan dapat dikendalikan dengan baik, untuk merangsang keluar dan tumbuhnya bunga dalam jumlah yang banyak. Dengan jumlah bunga yang banyak, diharapkan dapat menghasilkan buah dalam jumlah yang banyak pula.
No comments:
Post a Comment