buah klengkeng pingpong type vietnam
daun sebagai ciri pembeda antar varian klengkeng pingpong
Selain buah, daun dapat digunakan sebagai ciri pembeda antar varian dalam satu species yang sama, dan hal tersebut sangat membantu kita dalam pemilihan varian yang kita inginkan. Sebagaimana dalam posting terdahulu, klengkeng pingpong yang beredar di Indonesia terbagi dalam 2 golongan besar, yakni pingpong asal Vietnam (type vietnam yang umumnya berdaun besar) dan pingpong asal Thailand (type Thailand berdaun kecil). Jika pingpong Vietnam berdaun cukup besar (gambar kanan), maka pingpong Thailand berdaun cukup kecil (gambar kiri). Dari kedua golongan besar klengkeng Pingpong ini, muncul beragam varian yang ditemukan di lapangan, mulai dari pingpong dengan daun muda (pupus) berwarna merah, pupus berwarna hijau muda, pingpong dengan kulit buah berwarna merah, pingpong berbiji besar, pingpong berbiji kecil (sekitar 1/3 dari ukuran normal), hingga varian "Pingpong Buto", "Pingpong Suko", dan "Pingpong Mutasi Daun Lurus" dengan karakteristik ukuran daun yang jauh lebih besar, namun pinggir daun tidak bergelombang (keriting) dan berlekuk ke dalam sebagai mana halnya type Vietnam.
Beragam variasi klengkeng pingpong ini muncul sebagai akibat dari interaksi sifat genetik tanaman dengan lingkungan di mana pingpong tumbuh, bisa pula dikatakan sebagai bentuk adaptasi tanaman dengan lingkungannya. Perbedaan lingkungan (jenis tanah, kesuburan tanah, kandungan unsur/senyawa toksik, altitude, longitude, panjang penyinaran, naungan, suplai air tanah, salinitas, dan sebagainya) menjadi salah satu faktor penyebab munculnya variasi daun, selain faktor utama karena adanya proses mutasi sel atau mutasi somatis, segregasi gen, dan kemungkinan persilangan secara alami maupun buatan antar klengkeng yang sama, maupun antar klengkeng yang berbeda, yang menyebabkan munculnya begitu banyak varian klengkeng, khususnya pingpong