Thursday, April 30, 2009

Jambu Citra Jumbo (artikel kedua)






Untuk mendapatkan buah dengan ukuran maksimum dan dengan kualitas sebagaimana terlihat di foto di artikel ini, beberapa hal yang harus harus dilakukan :

1. Pemilihan bibit :
Bibit yang saya buat adalah bibit vegetatif atau bibit klonal yang dibuat dengan tujuan agar sifat baik dari tanaman induk 100% dapat diturunkan ke bibit yang dibuat, tanpa mengalami perubahan sifat sama sekali. Bibit klonal yang dianjurkan hanya terdiri dari : bibit cangkok, bibit stek tunas ujung, dan bibit sambung sisip berbatang bawah jambu mawar. Dari pengalaman, bibit hasil sambung sisip berbatang bawah jambu mawar adalah bibit jambu citra jumbo dengan kualitas terbaik, dilihat dari sisi pertumbuhan tanaman dan hubungan antara kualitas pertumbuhan tanaman dengan kemampuannya untuk berbunga dan berbuah. sistem perakaran jambu mawar sangat mendukung pertumbuhan batang atas (entres) jambu citra jumbo, sehingga entres bisa tumbuh cepat dengan vigor pertumbuhan yang sangat bagus. Tergantung tinggi tanamannya, bibit jambu citra jumbo dengan metode perbanyakan sambung sisip ini dijual dengan kisaran harga Rp 75.000 hingga 125.000 per batang.







Pohon Induk Jambu Citra Jumbo berumur 8 tahun di Yogyakarta



2. Tempat Tanam :
Bibit dapat ditanam di dalam pot sebagai tabulampot, maupun sebagai bahan tanam di lahan/tanah. Jika ditanam di dalam pot, gunakan pot dengan ukuran pot yang sesuai dengan ukuran bibit, tidak terlalu besar maupun tidak kekecilan untuk menunjang pertumbuhan akar yang baik dalam pot. Untuk bibit setinggi kurang dari 50 cm, gunakan pot berdiameter 30cm, bibit dengan tinggi antara 50 hingga 75 cm, gunakan pot 35cm, sementara bibit dengan tinggi lebih dari 75cm dapat ditanam di dalam pot berdiameter 40 hingga 50cm.

Jika hendak ditanam di lahan, hendaknya dipersiapkan lubang tanam yang baik, subur, dan mampu menyediakan pasokan hara dan air dalam jumlah cukup. Jika bibit berukuran kurang dari 100cm, buat lubang tanam berukuran 50x50x50 cm, sementara jika bibit yang hendak ditanam berukuran lebih tinggi lagi, maka lubang tanam dpat dibuat dengan ukuran 60x60x60 cm hingga ukuran 100x100x100m, tergantung kebutuhan tanaman dan ketersediaan lahan. Gali lubang tanam sesuai dengan ukuran yang dipilih, pisahkan 2/3 tanah bagian atas dan singkirkan 1/3 tanah bagian bawah dari lubang tanam yang dibuat. Campurkan 2/3 tanah bagian atas dengan 1/3 bagian pupuk kandang (komposisi 2 : 1) di mana volume pupuk kandang dimaksudkan untuk mengganti volume 1/3 tanah bagian bawah yang disingkirkan, sekaligus pupuk kandang tersebut berguna untuk memperbaiki struktur tanah sekaligus meningkatkan kesuburan dan kemampuan simpan airnya untuk perakaran tanaman yang nanti akan terbentuk di area lubang tanam.





3. Budidaya :
Berikan air secara teratur ke daerah sekitar perakaran tanaman jambu citra agar media tanam di sekitar perakaran tersebut tetap basah dan lembab (bukan menggenang). Kombinasi kelembaban tanah yang tinggi dengan perlakuan pupuk yang kontinyu (meliputi jenis pupuk yang digunakan, jumlah pupuk, waktu pemberian pupuk, serta cara pemberian pupuk), akan menghasilkan kualitas pertumbuhan jambu citra yang optimal. Setidaknya, berikan 200 gram NPK (15:15:15) setiap 2 bulan untuk tanaman berumur kurang dari 2 tahun, dan naikkan dosis pemupukan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dari tahun ke tahun. Naikkan jumlah pupuk 30-40% lebih tinggi setiap kenaikan umur tanaman menjadi setahun lebih tua, tergantung pada tingkat kesuburan tanah setempat.

Pemangkasan adalah hal sangat penting dalam budidaya jambu citra, meliputi pangkas bentuk, pangkas produksi, dan pangkas pemeliharaan. Pengertian perihal ketiga jenis pemangkasan ini dapat dipelajari di artikel "Pemangkasan Tanaman Buah" di blog ini juga, sehingga tidak akan dibahas detail di sini. Intinya, lakukan pemangkasan secara teratur pada tanaman jambu citra agar kulitas pertumbuhan tanaman menjadi optimal dan pada akhirnya akan memberikan hasil panen yang optimal pula.

Pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman jambu citra hanya dilakukan saat serangan hama dan penyakit telah menimbulkan kerugian secara ekonomi, kurang dari batasan tersebut adalah bagian dari keseimbangan alam. Hama utama jambu citra adalah penggulung daun muda, kutu putih di daun, penggerek batang dan yang paling banyak adalah hama lalat buah yang bisa menyebabkan kerusakan buah mendekati 95%. Pembungkusan buah, meski kurang efisien karena menggunakan tenaga manusia, namun terbukti lebih baik dibanding penggunaan perangkat lalat buah jantan menggunakan methyl eugenol maupun perangkap berupa lem yang menjerat lalat. Pembungkusan buah secara detail, dapat dilihat di artikel lain di blog ini juga.

Jambu Citra Jumbo (artikel pertama)








Jamu Citra dikenal luas sebagai jambu yang mempunyai produktifitas tinggi dengan kualitas buah sangat bagus karena berdaging tebal, sedikit mengandung biji bahkan cenderung seedless, daging buah renyah, rasa manis segar dan sangat cocok untuk dijadikan buah meja.




Jamu citra adalah buah lokal yang berasal dari Banten, menyebar luas ke seluruh wilayah Indonesia dan ditanam sebagai tanaman  buah di halaman rumah dan juga dikebunkan secara besar-besaran di beberapa daerah, karena keunggulan buahnya tadi. Secara umum, jambu citra sangat mudah untuk ditanam dan dibudidayakan, serta tidak menuntut persyaratan tanam yang rumit.




Jambu citra yang beredar dan banyak ditanam di Indonesia terdiri dari beberapa varian, mulai dari jambu citra biasa yang paling banyak ditemukan, varian "king citra", varian citra "thongsamsie" asal Thailand, varian citra "tab thim chan", hingga varian "cita jumbo" yang saya tanam dan saya kembangkan di kota Yogyakarta. Saya tidak bisa menampilkan perbandingan varian citra jumbo dengan varian citra lainnnya karena saya ingin fokus terhadap si citra jumbo yang spektakuler ini.

Jambu citra jumbo ini saya dapatkan 8 tahun yang lalu secara tidak sengaja dalam bentuk bibit cangkokan setinggi sejengkal tangan, dari seorang kenalan yang sedang mengambil program doktoral. Bibit kecil sejengkal tangan dewasa ini lalu saya besarkan dalam polybag ukuran 30 selama kurang lebih 6 bulan, dan saat berumur 6 bulan dengan tinggi hampir semeter itulah, bibit kemudian ditanam di halaman belakang rumah di Yogyakarta, dengan jenis tanah regosol abu vulkanik gunung Merapi. Saat itu luubang tanam dibuat dengan ukuran 50x50x50 cm, tanah galian lubang tanam dicampur pupuk kandang sapi dengan perbandingan 1 : 1.





Tidak ada perlakuan khusus apapun sampai sebulan pasca tanam di tanah, jambu citra ini langsung menunjukkan keunggulannya dengan mulai memamerkan bunga pertamanya sebanyak 5 tandan, dengan masing-masing tandan terdiri dari 10-14 bakal bunga. Bunga pertama ini hampir semua berhasil menjadi buah sempurna dengan tingkat kerontokan kurang dari 20%, dan bakal buah pertama ini tumbuh dan berkembang menjadi buah sempurna.

Yang mengagetkan adalah ukuran buahnya yang jumbo untuk sebuah jambu citra, jika citra biasa berisi 9 hingga 12 buah per kilogram, maka jambu citra jumbo hanya berisikan 3 hingga maksimum 4 buah saja untuk mencapai berat 1 kilogram, artinya berat per buahnya berkisar antara 240 gram hingga 340 gram, betul-betul luar biasa untuk ukuran sebuah jambu citra.

Daging buahnya sangat tebal, tekstur daging buah sangat renyah dan dengan rasa manis mirip rasa buah "pear", dan yang lebih hebat lagi dari jambu ini adalah mayoritas dari buah yang dihasilkan, sama sekali tidak mengandung biji, alias "seedless", pantas saja jika daging buahnya menjadi super tebal akibat biji yang tidak terbentuk tersebut. Dari pupuhan bbuah, hanya ditemukan kurang dari 10% buah yang mengandung biji sehingga varian jambu citra ini, selain jumbo ukurannya, juga nyaris tanpa biji.






Wednesday, April 29, 2009

Klengkeng (Euphoria longana) var Diamond River - Thailand



Salah satu varian klengkeng asal Thailand yang menjadi favorit para hobiis lainnya adalah Diamond River (DR). Klengkeng introduksi sangat terkenal di kalangan pecinta tanaman buah karena pertumbuhannya yang cepat, pembentukan tajuk yang mudah rimbun, dan yang paling menarik adalah kemampuan berbuahnya yang sangat genjah, setara dengan klengkeng varian pingpong. Tanpa perlakuan rumit, klengkeng ini bisa berbuah dalam waktu yang cukup singkat, kurang dari 1 tahun setelah tanam, dari bibit klonal (bibit cangkok dan bibit susuan), meski pada umumnya, klengkeng ini rata-rata berbuah pada umur 2 tahun setelah tanam. Selain kegenjahannya, jumlah buahnya pun dapat dimasukkan dalam kategori sangat lebat, dengan jumlah buah dalam 1 tandan berkisar antara 20-80 buah, dengan jumlah rata-rata 40 buah per tandan. Ciri khas yang sangat menonjol dari buah klengkeng varian DR ini adalah keharuman buahnya yang cukup menyengat saat buah menjelang masak fisiologis. Di luar beberapa keunggulannya, klengkeng ini juga mempunyai kelemahan yang menjadi ciri khasnya, antara lain : karena pertumbuhannya yang cepat, menyebabkan kerapatan kayunya menjadi berkurang sehingga cabang dan dahan klengkeng DR menjadi rapuh dan mudah patah (Jawa : semplak), apalagi jika cabang dan dahan digelayuti oleh cukup banyak dompolan tandan yang sarat dengan buah. Hal ini bisa disiasati dengan mengatur pola pertumbuhan dan pola percabangan tanaman, sehingga tanaman tidak tumbuh meninggi, melainkan rimbun menyamping. Pemberian cagak kayu/bambu di sekeliling tanaman, juga akan sangat membantu agar cabang/dahan tidak mudah patah. Selain itu, kandungan air buah yang tinggi yang menjadi ciri khas klengkeng ini, juga cukup mengganggu karena pada akhirnya daging buah menjadi tidak kesat dan mengurangi kenikmatan pada saat memakan buah klengkeng ini, meski rasa daging buahnya masuk dalam kategori sangat manis. Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan dengan membiarkan buah tetap berada di pohon, melewati fase masak fisiologis, hingga kulit buahnya berubah menjadi kecoklatan. Menurut pengalaman kami, buah yang dibiarkan tergantung melewati fase masak fisiologis, akan menjadi lebih kesat daging buahnya karena berkurangnya kadar air buah, demikian pula dengan ukuran biji yang menjadi semakin kecil, sehingga lebih nyaman untuk dinikmati pada saat panen.

Wednesday, April 22, 2009

Srikaya Jumbo Australia (2)








Karena rasanya yang manis segar dengan tekstur daging yang lembut dan tidak berair, srikaya ini layak untuk dijadikan pilihan sebagai buah konsumsi. Tanaman ini bisa jadi pilihan utama sebagai tanaman buah dalam pot (tabulampot) jika lahan yang tersedia di rumah cukup terbatas. Ditunjang oleh pertumbuhan dan pembuahan yang relatif cepat, akan memudahkan bagi para penghobi dalam pemeliharaan tanaman sehari-hari. Bibit sebaiknya dipilih dari bibit hasil perbanyakan vegetatif (sambung susuan maupun bikit okulasi tempel mata tunas yang entries-nya diperoleh dari pohon induk F1 terpilih. Tidak disarankan untuk menggunakan bibit yang tidak jelas asal-usulnya (bibit vegetatif yang diperoleh dari tanaman induk F2) maupun tanaman yang diperoleh dari bibit asal semai biji (seedling) karena buah akan mengalami perubahan ukuran, bentuk, rasa dan tekstur daging yang berbeda dengan sifat-sifat asli induknya.


Bentuk Srikaya Jumbo yang sempurna dan proporsional


Bibit srikaya jumbo yang banyak beredar di Indonesia terdiri dari beberapa macam bibit, ada bibit dari indukan asal Australia namun ada pula bibit yang berasal dari perbanyakan indukan asal Thailand. Sepintas kedua macam srikaya ini nyaris sama persis, namun ada beberapa ciri masing-masing yang membuat kedua macam srikaya ini menjadi berbeda. Pertama, srikaya asal Australia mempunyai ukuran buah lebih besar dibanding srikaya asal Thailand, daun sedikit lebih kekuningan, demikian pula warna buah yang lebih kuning cerah. Srikaya asal Thailang berdaun lebih hijau dan jika dibandingkan, warna kulit buahnya juga lebih hijau. Dalam keadaan normal, kandungan biji srikaya asal Australia lebih sedikit dengan tekstur daging lebih kering dan kenyal, sementara srikaya asal Thailand berbiji lebih banyak dengan tekstur daging buah lebih berair.

Daging buah srikaya jumbo yang tebal dengan jumlah biji sedikit


Banyaknya bibit yang dibuat dan bersumber dari begitu banyak pohon induk, mengakibatkan keberagaman variasi buah srikaya jumbo yang ditemukan. Ada buah yang semua berukuran jumbo dalam satu pohon yang sama, namun ada pula pohon dengan ukuran dan bentuk buah yang beraneka ragam, berbeda satu sama lain meski tumbuh dalam pohon srikaya yang sama. Tidak sedikit buah srikaya jumbo yang berubah menjadi berbiji banyak, tekstur daging berair, buahnya berbentuk bulat, dan sebagainya. Sekali lagi hal tersebut terjadi karena tanaman diperbanyak menggunakan sumber entres komunal, dari beragam pohon induk dengan keragaman yang berbeda satu sama lain, meski penampakan tanamannya sama.

Sekali lagi, pemilihan bibit berkualitas, bersumber dari perbanyakan vegetatif dari pohon induk yang bagus, akan menghasilkan keturunan dengan sifat genetis yang sama dengan sifat genetik pohon induk dan sifat genetik yang sama tersebut akan terus terbawa meski bibit ditanam di tempat yang berbeda-beda. Hendaknya bibit diperbanyak dengan entres dari pohon induk berkualitas bagus, ditempel ke batang bawah mulwo maupun srikaya lokal. Dari pengalaman, penggunaan batang bawah jenis mulwo akan memberikan hasil pertumbuhan tanaman yang lebih baik, lebih bongsor, dan lebih vigor, dibandingkan dengan bibit yang diperbanyak menggunakan batang bawah srikaya lokal.

bibit Srikaya Jumbo metode perbanyakan okulasi (tempel mata tunas)

Srikaya Jumbo Australia (1)







Srikaya jumbo ini adalah salah satu tanaman buah favorit para penghobi tanaman buah, yang 7 tahun terakhir menjadi primadona baru. Tanaman ini diintroduksi dari negara tetangga Australia, meski sebagian tanaman ini justru berasal dari perbanyakan pohon induk asal Thailand. Bentuk buahnya nyaris sama dengan srikaya lokal, namun yang menakjubkan adalah ukuran buahnya yang super besar. Pengalaman kami, buah terbesar yang pernah dipanen, mempunyai bobot hampir mendekati 1500 gram. Selain ukuran buahnya yang tidak lazim, tekstur daging yang sangat lembut, disertai rasa manis yang menggoda, membuat buah ini menjadi buah unggulan yang sangat layak tanam, baik tanaman yang ditanam dalam pot (tabulampot), maupun untuk ditanam di lahan dan dikebunkan dalam skala komersil. Yang sangat menarik dari srikaya ini adalah jumlah bijinya yang sedikit untuk buah yang berukuran jumbo sehingga sangat menyenangkan dan tidak merepotkan saat buah ini dikupas dan dimakan.

Sebagian penghobi memberi nama srikaya ini dengan istilah NV, singkatan dari "New Variety" dan sebagian lagi memberi julukan dengan istilah "Grand Annona", bukan sebagai nama ilmiah sesuai dengan kaidah ilmu taksonomi tumbuhan, namun lebih karena buah ini tergolong baru masuk ke Indonesia dan juga karena keunggulannya dibanding dengan srikaya lokal, khususnya dari sisi ukuran buah, rasa buah, kualitas daging buah, dan jumlah biji dalam satu buah.

Meski relatif gampang berbuah, kunci utama dalam membuahkan tanaman srikaya jumbo adalah kombinasi antara perlakuan budidaya : pemangkasan, pemupukan, dan pengairan. Pemangkasan adalah kunci utama karena dominasi apikal tunas ujung semua jenis tanaman srikaya sangat kuat. Saya banyak menemukan tanaman srikaya jumbo dibiarkan tumbuh dengan subur tanpa disertai dengan pemangkasan yang memadai, akibatnya tunas ujung akan tumbuh terus, memanjang ke arah atas, sementara tunas cabang dan ranting di bagian bawah pun akan tumbuh memanjang ke arah samping. Oleh karena itu, pemangkasan teratur akan sangat membantu untuk merangsang keluarnya bunga yang muncul dan tumbuh di ketiak daun. Beberapa penghobi bahkan memangkas habis daun di ranting dan cabang yang potensial mengeluarkan bunga agar jumlah bunga yang muncul dan tumbuh semakin banyak. Semakin jarang tanaman ini dipangkas, semakin sedikit potensi bunga yang keluar, dan pada akhirnya penanam hanya akan memperoleh tanaman srikaya yang tumbuh sangat bagus dan subur tanpa disertai kemampuan tanaman untuk mengeluarkan bunga, bahkan banyak tanaman srikaya yang tumbuh tanpa bunga apalagi buah sama sekali. Jangan pernah ragu untuk memangkas srikaya jumbo secara teratur karena semakin jarang tanaman ini dipangkas, maka semakin sedikit kemungkinannya untuk berbunga dan berbuah dengan baik. 

Kedua, tidak semua penanam memberikan pupuk secara rutin ke tanaman srikaya yang terlihat mampu tumbuh subur tanpa pemberian pupuk sama sekali. Pupuk dengan kandungan hara fosfat (P) dan kalium/potassium (K) yang diberikan secara berkala dalam jumlah yang cukup, akan sangat membantu tanaman, selain tumbuh dengan baik serta mampu berbunga dan berbuah dengan baik pula. Pemberian pupuk nitrogen pasca pembuahan tanaman akan melengkapi tanaman ini agar mampu menyelesaikan semua siklus pertumbuhannya, baik pertumbuhan vegetatif maupun siklus pertumbuhan generatif untuk berbunga dan berbuah secara normal dan teratur. Pemberikan pupuk majemuk NPK secara teratur dalam jumlah cukup adalah hal yang paling mudah untuk dilakukan, karena pupuk jenis ini telah mengandung semua unsur hara makro esensial serta dilengkapi dengan sebagian unsur hara mikro. Penambahan pupuk mikro yang disemprotkan ke daun (foliar application) maupun disiramkan ke akar dalam bentuk larutan, juga akan sangat membantu memberikan nutrisi lengkap bagi tanaman.

Terakhir, pengaturan kelembaban media tanam adalah kunci berikutnya setelah pemangkasan dan pemupukan tanaman. Bakal bunga srikaya akan terbentuk, tumbuh, dan berkembang sempurna jika suplai air di sekitar perakaran cukup. Jika kandungan air di sekitar perakaran terbatas, bunga akan tumbuh kerdil dan akhirnya kering dan gugur sebelum bunga berkembang dengan sempurna. Sementara dengan suplai air yang cukup di sekitar akar akan membuat bunga tumbuh dengan sempurna, mampu mekar dan melakukan persarian (dengan bantuan tenaga angin, serangga, atau bantuan manusia) yang sempurna. Pasokan hara dalam bentuk pupuk yang cukup sebagai mana disebutkan di atas, akan membuat bakal buah tumbuh dengan baik pasca persarian dan akhirnya berkembang menjadi buah sempurna dengan ukuran dan rasa yang baik pula.



Klengkeng Pingpong (Euphoria longana) var Thailand Part 2


Melihat susunan buah dalam tandan, varian pingpong Thailand menampakkan kerapatan yang berbeda dengan varian Vietnam yang lebih rapat. Demikian pula dengan ukuran tandan maupun ukuran buah dalam tandan juga berbeda. Tandan buah varian Thailand lebih panjang dari pada varian Vietnam, namun ukuran buah pada varian Vietnam lebih besar dari pada varian Thailand. Warna kemerahan akan muncul menyelimuti kulit buah muda (pentil) pada varian Thailand, sementara pada buah muda varian Vietnam akan berwarna hijau pucat. Warna kemerahan pada varian Thailand ini bersifat tidak tetap dan akan berkurang luasannya ketika buah menjelang masak fisiologis. Warna merah yang bersifat tetap hanya ditemukan pada individu tanaman yang ditanam di daerah tertentu saja, dan kemungkinan akan berubah apabila turunan individu tanaman tersebut ditanam di daerah yang sama sekali berbeda, bergantung kepada kondisi iklim setempat, jenis tanah dan kesuburan tanah, kondisi kelembaban tanah, dan panjang penyinaran, sebagainya, namun keduanya mempunyai kulit buah bagian luar yang halus. Pada akhirnya, rasa dan tekstur daging buah bisa dikatakan hampir sama antar kedua varian ini.

Klengkeng Pingpong (Euphoria longana) var Thailand Part 1

Varian klengkeng pingpong yang juga banyak ditanam di Indonesia saat ini adalah varian Thailand yang kemampuan berbuahnya nyaris sama persis dengan varian Vietnam. Secara umum, kedua varian ini mudah dibedakan dari ukuran daunnya. Jika varian Vietnam mempunyai daun yang berukuran lebih besar dan berwarna hijau tua, maka varian Thailand mempunyai daun berukuran lebih kecil (kira-kira setengahnya) dengan warna hijau daun yang lebih muda/lebih pucat. Meski demikian, keragaan tanaman (bentuk tajuk dan percabangan) di lapangan sama persis satu sama lain.

Klengkeng Pingpong Jumbo (Euphoria longana) var Vietnam Part 4

Penanaman yang benar akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal. Lubang tanam harus dibuat terlebih dahulu dengan ukuran minimal 60x60 cm dengan kedalaman minimal 60 cm untuk penanaman bibit setinggi 40-70 cm. Semakin besar ukuran bibit (>70 cm) maka lubang tanam harus dibuat lebih besar (100x100 cm) dengan kedalaman 100 cm. Jika diasumsikan lubang tanam dibuat dengan ukuran 60x60 cm, maka 1/3 bagian tanah paling bawah (tanah pada kedalaman 40 hingga 60 cm), harus dibuang. Sebagai penggantinya, maka tanah pada kedalaman 0 hingga 40 cm (top soil) dicampurkan dengan pupuk kandang matang yang terbuat dari kotoran ternak (sapi, kambing, kuda, kerbau, atau kelinci) yang jumlahnya disesuaikan dengan volume tanah bagian terbawah yang dibuang (1/3 bagian terbawah). Dengan demikian, maka komposisi media tanam di lubang tanam menjadi 2/3 bagian tanah bagian atas (top soil) yang dicampur merata dengan 1/3 volume pupuk kandang pengganti tanah yang dibuang. Campuran merata antara bagian 2/3 tanah bagian atas dan 1/3 bagian pupuk kandang tersebut, dimasukan kembali ke dalam lubang tanam, kemudian dipadatkan dengan cara diinjak dan disiram air secukupnya agar semua media tanam campuran tersebut dapat masuk mengisi lubang tanam dengan sempurna. Biarkan minimal selama 1 minggu agar tanah dan pupuk kandang tersebut dapat bereaksi positif satu sama lain sebagai media tumbuh tanaman. Selang seminggu, lubangi tanah di bagian tengah lubang tanam, sebesar polibag (kantong plastik) pembungkus media bibit klengkeng, kemudian padatkan tanah sekitar bibit dengan tangan dan siramkan air secukupnya, sehingga tanaman bisa berdiri dengan tegak dan siap untuk tumbuh dan berkembang. Untuk menunjang pertumbuhan yang optimal, jaga kelembaban tanah sekitar tanaman dengan menyiramkan air secukupnya saat media tanah terlihat kering.

Tuesday, April 21, 2009

Klengkeng Pingpong Jumbo (Euphoria longana) var Vietnam Part 3

Dari pengalaman, bibit klonal asal sambung susuan akan memberikan pertumbuhan yang sangat baik ketika bibit di tanam di lahan. Klengkeng ini menghendaki lingkungan pertumbuhan yang mendapat penyinaran matahari secara penuh tanpa naungan sama sekali. Semakin rendah elevasi tempat penanaman, akan semakin baik bagi pertumbuhan tanaman ditinjau dari kegenjahan sifatnya untuk berbuah, tentunya harus disertai pula dengan perawatan tanaman secara teratur, dan disertai dengan pemberian input (air, pupuk) secara teratur pula, akan memberikan lingkungan optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman sehingga tanaman klengkeng pingpong akan berproduksi secara optimum. Klengkeng ini sangat adaptif di lingkungan berelevasi rendah (klengkeng dataran rendah) dalam hal kemampuannya untuk berbuah. Semakin tinggi elevasi tempat tumbuh, kemampuan berbuahnya akan semakin lambat ditinjau dari sisi umur tanaman

Klengkeng Pingpong Jumbo (Euphoria longana) var Vietnam Part 2


Untuk memperoleh hasil buah yang maksimal seperti tampilan pada image di kiri dan kanan ini, anda harus memulai dengan pemilihan bibit klengkeng yang baik. Bibit klengkeng yang baik dapat dipilih dari bibit yang berasal dari perbanyakan secara klonal (perbanyakan dengan cara vegetatif, bukan perbanyakan generatif - dari biji) dari pohon induk yang terbukti bagus dan terpilih, berbuah secara teratur dengan produktivitas tinggi dan variasi periode berbuah dan variasi ukuran buah yang rendah, artinya tanaman induk terbukti memperlihatkan konsistensi periode masa berbuah dan ukuran buah yang stabil dari waktu ke waktu dengan variasi yang kecil. Bibit tanaman yang diperbanyak secara klonal, bisa diperoleh dengan cara menyambung batang bawah (stock) klengkeng lokal atau klengkeng dari varietas apapun, dengan batang atas (entries) tanaman induk terpilih. Dengan cara tersebut, akan diperoleh bibit klengkeng pingpong jumbo yang sedapat mungkin diharapkan akan mempunyai sifat genetis yang sama persis dengan sifat genetis tanaman induknya. Penyambungan batang atas dengan batang bawah dapat dilakukan dengan cara sambung pucuk, sambung susuan, dan okulasi mata tempel. Perbanyakan klonal yang paling populer lainnya adalah dengan metode cangkok pohon induk, namun metode cangkok ini kurang direkomendasikan pada tanaman klengkeng pingpong jumbo, selain karena waktu yang dibutuhkan menumbuhkan akar cangkok sangat lama, persentase keberhasilannya juga akan sangat ditentukan oleh pengalaman dan ketrampilan mencangkok, ketepatan pemilihan umur cabang yang dicangkok, pemilihan bahan untuk mencangkok (tanah, cocopeat, moss, dsb), kebersihan alat, dan waktu (musim kemarau/penghujan) mencangkok

Klengkeng Pingpong Jumbo (Euphoria longana) var Vietnam Part 1

Salah satu tanaman buah yang sangat populer saat ini adalah klengkeng pingpong yang berasal dari Vietnam. Berbeda dengan klengkeng lokal yang biasa ditanam di Indonesia dan baru berbuah 6 hingga 10 tahun setelah tanam, klengkeng pingpong memperlihatkan sifat genjahnya dengan kemampuan berbuah minimal 9 bulan hingga paling lambat 3 tahun setelah tanam. Dari sisi ukuran buah pun, klengkeng pingpong jumbo Vietnam jauh di atas ukuran klengkeng lokal Indonesia, dengan rasa manis yang hampir tidak berbeda. Di semua tandan buah, terdapat klengkeng yang ukuran buahnya sangat besar menyamai ukuran bola pingpong sehingga klengkeng ini pun mendapat sebutan sebagai "klengkeng pingpong"

Buah-buahan Tropis

Bertanam buah saat ini bukan sekedar menjadi hobby semata, namun bisa menjadi sumber penghasilan yang menggiurkan, diawali dari penyedia bibit (grower), perdagangan bibit (trader), pekebun buah (planter), hingga pengepul buah sebagai bagian dari trading value chain buah-buahan.
Beragam jenis buah-buahan dapat dipilih untuk ditanam, mulai dari buah yang mempunyai skala ekonomi biasa hingga buah yang bernilai ekonomi tinggi. Apapun pilihan buah yang akan ditanam, semua berpulang kepada selera masing-masing penanam.
Jangan lama-lama menunda keinginan untuk menanam tanaman buah, jika dilakukan dengan benar, tanaman buah tidak sekedar menyejukkan mata saat melihat tanaman berbuah, namun di sisi lain, akan bisa memberikan sumbangan penghasilan yang tinggi bagi pemiliknya