Untuk mendapatkan buah dengan ukuran maksimum dan dengan kualitas sebagaimana terlihat di foto di artikel ini, beberapa hal yang harus harus dilakukan :
1. Pemilihan bibit :
Bibit yang saya buat adalah bibit vegetatif atau bibit klonal yang dibuat dengan tujuan agar sifat baik dari tanaman induk 100% dapat diturunkan ke bibit yang dibuat, tanpa mengalami perubahan sifat sama sekali. Bibit klonal yang dianjurkan hanya terdiri dari : bibit cangkok, bibit stek tunas ujung, dan bibit sambung sisip berbatang bawah jambu mawar. Dari pengalaman, bibit hasil sambung sisip berbatang bawah jambu mawar adalah bibit jambu citra jumbo dengan kualitas terbaik, dilihat dari sisi pertumbuhan tanaman dan hubungan antara kualitas pertumbuhan tanaman dengan kemampuannya untuk berbunga dan berbuah. sistem perakaran jambu mawar sangat mendukung pertumbuhan batang atas (entres) jambu citra jumbo, sehingga entres bisa tumbuh cepat dengan vigor pertumbuhan yang sangat bagus. Tergantung tinggi tanamannya, bibit jambu citra jumbo dengan metode perbanyakan sambung sisip ini dijual dengan kisaran harga Rp 75.000 hingga 125.000 per batang.
2. Tempat Tanam :
Bibit dapat ditanam di dalam pot sebagai tabulampot, maupun sebagai bahan tanam di lahan/tanah. Jika ditanam di dalam pot, gunakan pot dengan ukuran pot yang sesuai dengan ukuran bibit, tidak terlalu besar maupun tidak kekecilan untuk menunjang pertumbuhan akar yang baik dalam pot. Untuk bibit setinggi kurang dari 50 cm, gunakan pot berdiameter 30cm, bibit dengan tinggi antara 50 hingga 75 cm, gunakan pot 35cm, sementara bibit dengan tinggi lebih dari 75cm dapat ditanam di dalam pot berdiameter 40 hingga 50cm.
Jika hendak ditanam di lahan, hendaknya dipersiapkan lubang tanam yang baik, subur, dan mampu menyediakan pasokan hara dan air dalam jumlah cukup. Jika bibit berukuran kurang dari 100cm, buat lubang tanam berukuran 50x50x50 cm, sementara jika bibit yang hendak ditanam berukuran lebih tinggi lagi, maka lubang tanam dpat dibuat dengan ukuran 60x60x60 cm hingga ukuran 100x100x100m, tergantung kebutuhan tanaman dan ketersediaan lahan. Gali lubang tanam sesuai dengan ukuran yang dipilih, pisahkan 2/3 tanah bagian atas dan singkirkan 1/3 tanah bagian bawah dari lubang tanam yang dibuat. Campurkan 2/3 tanah bagian atas dengan 1/3 bagian pupuk kandang (komposisi 2 : 1) di mana volume pupuk kandang dimaksudkan untuk mengganti volume 1/3 tanah bagian bawah yang disingkirkan, sekaligus pupuk kandang tersebut berguna untuk memperbaiki struktur tanah sekaligus meningkatkan kesuburan dan kemampuan simpan airnya untuk perakaran tanaman yang nanti akan terbentuk di area lubang tanam.
3. Budidaya :
Berikan air secara teratur ke daerah sekitar perakaran tanaman jambu citra agar media tanam di sekitar perakaran tersebut tetap basah dan lembab (bukan menggenang). Kombinasi kelembaban tanah yang tinggi dengan perlakuan pupuk yang kontinyu (meliputi jenis pupuk yang digunakan, jumlah pupuk, waktu pemberian pupuk, serta cara pemberian pupuk), akan menghasilkan kualitas pertumbuhan jambu citra yang optimal. Setidaknya, berikan 200 gram NPK (15:15:15) setiap 2 bulan untuk tanaman berumur kurang dari 2 tahun, dan naikkan dosis pemupukan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dari tahun ke tahun. Naikkan jumlah pupuk 30-40% lebih tinggi setiap kenaikan umur tanaman menjadi setahun lebih tua, tergantung pada tingkat kesuburan tanah setempat.
Pemangkasan adalah hal sangat penting dalam budidaya jambu citra, meliputi pangkas bentuk, pangkas produksi, dan pangkas pemeliharaan. Pengertian perihal ketiga jenis pemangkasan ini dapat dipelajari di artikel "Pemangkasan Tanaman Buah" di blog ini juga, sehingga tidak akan dibahas detail di sini. Intinya, lakukan pemangkasan secara teratur pada tanaman jambu citra agar kulitas pertumbuhan tanaman menjadi optimal dan pada akhirnya akan memberikan hasil panen yang optimal pula.
Pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman jambu citra hanya dilakukan saat serangan hama dan penyakit telah menimbulkan kerugian secara ekonomi, kurang dari batasan tersebut adalah bagian dari keseimbangan alam. Hama utama jambu citra adalah penggulung daun muda, kutu putih di daun, penggerek batang dan yang paling banyak adalah hama lalat buah yang bisa menyebabkan kerusakan buah mendekati 95%. Pembungkusan buah, meski kurang efisien karena menggunakan tenaga manusia, namun terbukti lebih baik dibanding penggunaan perangkat lalat buah jantan menggunakan methyl eugenol maupun perangkap berupa lem yang menjerat lalat. Pembungkusan buah secara detail, dapat dilihat di artikel lain di blog ini juga.
Jika hendak ditanam di lahan, hendaknya dipersiapkan lubang tanam yang baik, subur, dan mampu menyediakan pasokan hara dan air dalam jumlah cukup. Jika bibit berukuran kurang dari 100cm, buat lubang tanam berukuran 50x50x50 cm, sementara jika bibit yang hendak ditanam berukuran lebih tinggi lagi, maka lubang tanam dpat dibuat dengan ukuran 60x60x60 cm hingga ukuran 100x100x100m, tergantung kebutuhan tanaman dan ketersediaan lahan. Gali lubang tanam sesuai dengan ukuran yang dipilih, pisahkan 2/3 tanah bagian atas dan singkirkan 1/3 tanah bagian bawah dari lubang tanam yang dibuat. Campurkan 2/3 tanah bagian atas dengan 1/3 bagian pupuk kandang (komposisi 2 : 1) di mana volume pupuk kandang dimaksudkan untuk mengganti volume 1/3 tanah bagian bawah yang disingkirkan, sekaligus pupuk kandang tersebut berguna untuk memperbaiki struktur tanah sekaligus meningkatkan kesuburan dan kemampuan simpan airnya untuk perakaran tanaman yang nanti akan terbentuk di area lubang tanam.
3. Budidaya :
Berikan air secara teratur ke daerah sekitar perakaran tanaman jambu citra agar media tanam di sekitar perakaran tersebut tetap basah dan lembab (bukan menggenang). Kombinasi kelembaban tanah yang tinggi dengan perlakuan pupuk yang kontinyu (meliputi jenis pupuk yang digunakan, jumlah pupuk, waktu pemberian pupuk, serta cara pemberian pupuk), akan menghasilkan kualitas pertumbuhan jambu citra yang optimal. Setidaknya, berikan 200 gram NPK (15:15:15) setiap 2 bulan untuk tanaman berumur kurang dari 2 tahun, dan naikkan dosis pemupukan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dari tahun ke tahun. Naikkan jumlah pupuk 30-40% lebih tinggi setiap kenaikan umur tanaman menjadi setahun lebih tua, tergantung pada tingkat kesuburan tanah setempat.
Pemangkasan adalah hal sangat penting dalam budidaya jambu citra, meliputi pangkas bentuk, pangkas produksi, dan pangkas pemeliharaan. Pengertian perihal ketiga jenis pemangkasan ini dapat dipelajari di artikel "Pemangkasan Tanaman Buah" di blog ini juga, sehingga tidak akan dibahas detail di sini. Intinya, lakukan pemangkasan secara teratur pada tanaman jambu citra agar kulitas pertumbuhan tanaman menjadi optimal dan pada akhirnya akan memberikan hasil panen yang optimal pula.
Pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman jambu citra hanya dilakukan saat serangan hama dan penyakit telah menimbulkan kerugian secara ekonomi, kurang dari batasan tersebut adalah bagian dari keseimbangan alam. Hama utama jambu citra adalah penggulung daun muda, kutu putih di daun, penggerek batang dan yang paling banyak adalah hama lalat buah yang bisa menyebabkan kerusakan buah mendekati 95%. Pembungkusan buah, meski kurang efisien karena menggunakan tenaga manusia, namun terbukti lebih baik dibanding penggunaan perangkat lalat buah jantan menggunakan methyl eugenol maupun perangkap berupa lem yang menjerat lalat. Pembungkusan buah secara detail, dapat dilihat di artikel lain di blog ini juga.