Sunday, September 30, 2012

Kesejahteraan Hidup di Perkebunan Sawit

Perkebunan sawit Penggerak Roda Ekonomi Daerah

Perkebunan sawit telah memberikan sumbangan besar untuk perkembangan perekonomian di daerah-daerah yang mayoritas petani sawit seperti kebanyakan di pulau Sumatra dan Kalimantan. Untuk di Provinsi Jambi sendiri lahan perkebunan sawit mencapai 515.300 hektar. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Provinsi Jambi sebagian besar lahan tersebut merupakan tanaman belum menghasilkan dan tanaman tua yang telah berumur lebih dari 25 tahun dengan produksi yang hanya 12 ton/tahun atau sekitar 1 ton dalam sebulan, saat ini lahan ini membutuhkan peremajaan tanaman. 
Meski demikian, provinsi jambi telah menjadi salah satu penghasil komoditi sawit terbesar di Indonesia. Dengan memberikan kontribusi
positif bagi pemerintah khususnya petani yang merasakan manisnya hasil perkebunan sawit yang ditanamnya. Perkebunan sawit sendiri di Jambi telah mulai diusahakan oleh PTPN pada tahun 1994. Kemudian perusahaan-perusahaan swasta mulai tergiur untuk ikut andil dalam pengembangan perkebunan sawit ini, mengingat waktu itu lahan kosong masih terbentang luas dan hanya sebagian kecil yang bisa dimanfaatkan oleh petani untuk untuk menanam karet. Maka tidak heran sampai sekarang pun para investor dari luar negeri tertarik untuk berinvestasi di bidang perkebunan kelapa sawit ini.
sawit telah menjadi primadona petani, sebagian besar petani karet mengganti tanamannya menjadi tanaman sawit. karena merekan menilai mudahnya perawatan dan tidak memerlukan waktu ekstra, berbeda dengan karet yang pengerjaannya dilakukan hampir setiap hari.
kami heran suatu ketika ingin mencari kebun sawit yang dijual ternyata kebanyakan pemilik kebun tersebut adalah orang-orang luar daerah. Namun sayangnya karena managemen kekeluargaan dalam pengurusan kebun itu merugikan pemilik sehingga mereka kebanyakan ingin menjualnya. padahal potensi sebenarnya dari investasi ini sangat besar selain kenaikan harga tanah yang selalu menanjak seiring perkembangan pembangunan daerah ditambah lagi dengan potensi penghasilan yang tidak sedikit.
klik disini untuk membaca detail peluang investasi di perkebunan sawit. Hal ini kami rasakan ketika tahun 2006 kami membeli lahan kosong seluas 5 hektar hanya dengan harga 4 (empat) juta rupiah saja. Tapi kalau sekarang untuk mencari lahan kosong dengan harga 4 (empat) juta rupiah per hektar sudah susah. Ayo menanam untuk anak cucu kita.. 

Thursday, September 27, 2012

Cara Beli Kebun Sawit Yang Benar



Cara beli kebun sawit yang benar,Banyak pembeli kebun sawit produktif merasa kecewa setelah transaksi jual beli telah dilakukan. entah itu karena kebun yang dalam status sengketa atau tidak sesuai dengan informasi awal atau bermasalah dengan mediator atau..atau yang lainnya..posting kami kali ini akan membahas tentang beli kebun sawit, ya termasuk didalamnya cara yang benar dan selamat dalam membeli kebun sawit.
satu hal yang telah menjadi adat dimana ada uang disana ada orang hehe.. post ini sebenarnya merupakan pengalaman kami ketika berhubungan dengan para pembeli sekaligus para perantara atau bahasa kerennya mediator. sebagai pembeli anda harus selektif dalam memilih kebun sawit mana yang terbaik dari yang baik. untuk itu kami sengaja berikan pegangan dalam mengikuti proses jual beli dan bertransaksi.

1. teliti sebelum membeli
ini merupakan hal penting ketika anda akan membeli kebun sawit,
jangan sampai anda beli kucing dalam karung. bertanyalah kepada orang memiliki kompetensi dalam meneliti kebun tersebut karena kebun sawit itu banyak macam dan coraknya.
2. telusuri informasi
jangan sekali-kali anda percaya begitu saja dengan informasi yang disampaikan kepada anda sampai anda benar-benar melihatnya dengan mata kepala sendiri. hal ini berguna untuk menyiapkan buget pembelian kebun sawit yang anda inginkan.
3. cek status tanah
setelah anda menelusuri info kemudian periksalah legalitas kebun karena anda bukan membeli kacang rebus. jadi cek keabsahan surat dan dokumen yang ada ke pihak-pihak yang bersangkutan.
4. lakukan perjanjian jual beli
ketika semua tahapan diatas telah anda lakukan dan tidak menemukan kejanggalan, maka lakukanlah perjanjian jual beli dengan penjual bukan dengan mediator. karena mediator yang baik adalah yang mempertemukan penjual dengan pembeli langsung. saat itulah anda menawar harga serendah-rendahnya tapi jangan keterlaluan he.. intinya tawarlah harga yang pantas dengan spesifikasi kebun yang telah anda lihat.
5. lakukan pembayaran
ini merupakan langkah sebelum terakhir sebelum tanah menjadi hak milik anda sepenuhnya. lakukan pembayaran atau pelunasan dari harga yang telah disepakati dengan disaksikan oleh saksi dari kedua pihak.
6. balik nama surat atau pengurusan surat tanah
surat tanah merupakan bukti bahwa anda adalah empu dari kebun sawit tersebut. namun untuk sertifikat kebun sawit di atas 2 (dua) hektar biasanya didaftarkan atas beberapa nama jadi tidak heran kalau kebun sawit 50 (lima puluh) hektar mempunyai sertifikat sebanyak 25 (dua puluh lima) lembar serifikat dengan nama yang berbeda-beda.


Kemudahan dan jaminan keamanan investasi aset inilah juga kami tawarkan kepada anda untuk menjadi BOS KEBUN SAWIT hanya dengan berinvestasi sawit bersama kami.


Saat ini kami telah berinovasi dengan meluncurkan produk investasi Sawit 3in1 yang menjanjikan 3 keuntungan dalam 1 investasi dalam 1 harga tentunya. Kami yakin dan percaya kombinasi tanaman Kelapa Sawit sebagai tanaman pokok dengan Jabon sebagai tanaman pengisi sela dan Tanaman Kedelai sebagai tanaman penutup yang akan memberikan keuntungan berlipat bagi investor kami.




Untuk mempelajari lebih lanjut tentang Investasi Sawit 3in1



Cara Menanam Kelapa Sawit

Cara Menanam Kelapa Sawit adalah judul Post kali ini akan membahas tentang bagaimana cara menanam kelapa sawit yang benar. Secara teori penanaman Kelapa sawit bisa dikatakan gampang-gampang susah lah, bagi petani yang telah memiliki jam terbang yang panjang tentu mereka lebih tahu tentang cara penanaman yang benar secara praktis. Namun untuk mendapatkan hasil yang bagus, anda tidak perlu trial and error. Berkut ini kami sampaikan proses penanaman Kelapa Sawit yang menurut kami sudah cukup sistematis.

Pertama, Persiapan lahan
Biasanya kelapa sawit sering ditanam pada lahan bekas hutan yang baru akan dibuka untuk pertanian, ada juga lahan bekas perkebunan karet atau lainnya, ataupun bekas tanaman kelapa sawit yang sudah tua dan akan dilakukan peremajaan kembali. Sekarang kenali dulu calon lahan yang akan anda tanami..

Untuk persiapan lahan perlu dilaksanakan proses pembukaan lahan yang secara mekanis, pada bekas hutan atau bekas tanaman lain seperti karet dan sebagainya terdiri dari beberapa pekerjaan, yakni: a) menumbang, yaitu memotong pohon besar dan kecil dengan mengusahakan agar tanahnya terlepas dari tanah; b) merumpuk, yaitu mengumpulkan dan menumpuk hasil tebangan untuk memudahkan pembakaran. c) merencek dan membakar, yaitu memotong dahan dan ranting kayu yang telah ditumpuk agar dapat disusun sepadat mungkin, setelah kering lalu dibakar. d) pengolahan tanah secara mekanis.
Sedangkan pada pada tanah bukaan ulangan terdiri dari pekerjaan, yakni: a) pengolahan tanah secara mekanis dengan menggunakan traktor. b) meracun batang pokok kelapa sawit dengan cara membuat lubang sedalam 20 cm pada ketinggian 1 meter pada pokok tua. Lubang diisi dengan Natrium arsenit 20 cc per pokok, kemudian ditutup dengan bekas potongan lubang; c) membongkar, memotong dan membakar. Dua minggu setelah peracunan, batang pokok kelapa sawit dibongkar sampai akarnya dan telah kering lalu dibakar; d) pada bukaan ulangan pembersihan bekas-bekas batang harus diperhatikan dengan serius karena sisa batang, akar dan pelepah daun dapat menjadi tempat berkembangnya hama (misalnya kumbang Oryctes) atau penyakit ( misalnya cendawan Ganoderma).

Kedua, Pemancangan
Maksud pemancangan adalah untuk menentukan tempat yang akan ditanami kelapa sawit sesuai dengan jarak tanam yang dipakai. Ajir harus tepat letaknya, sehingga lurus bila dilihat dari segala arah, kecuali di daerah teras dan kontur. System jarak yang digunakan adalah segitiga sama sisi, dengan jarak 9 m x 9 m x 9 m yang nantinya populasi tanaman sekitar 122 pohon. Ada juga petani yang menggunakan teknik mata lima atau anda langung mengukur jarak tanam 8m x 9m atau bahkan 8m x 8m. Berapanpun ukuran jarak yang akan akan jadikan patokan dalam penanam seharusnya tidak terlalu rapat karena akan mempengaruhi produksifitas pohon tersebut. Jadi jangan memaksakan untuk menanam populasi pohon sawit terlalu banyak dengan mempersempit jarak tanam, hal ini yang akan berakibat fatal. 



Ketiga, Pembuatan lubang tanaman
Lubang tanaman dibuat beberapa hari sebelum menanam. Ukuran lubang, panjang x lebar x dalam adalah 50 cm x 40 cm x 40 cm. Pada waktu menggali lubang, tanah atas dan bawah dipisahkan, masing-masing di sebelah Utara dan Selatan lubang.

Keempat, Menanam
Cara menanam bibit yang ada pada polybag, yaitu:
- Siapkan bibit yang siap tanam pada masing-masing lubang tanam yang sudah dibuat.
- Siramlah bibit yang ada pada polybag sehari sebelum ditanam agar kelembaban tanah dan persediaan air cukup untuk bibit.
- Sebelum penanaman dilakukan pupuklah dasar lubang dengan menaburkan secara merata pupuk fosfat seperti Agrophos dan Rock Phosphate sebanyak 250 gram per lubang.
- Buatlah keratin vertical pada sisi polybag dan lepaskan polybag dari bibit dengan hati-hati, kemudian masukkan ke dalam lubang.
- Timbunlah bibit dengan tanah galian bagian atas (top soil) dengan memasukkan tanah ke sekeliling bibit secara berangsur-angsur dan padatkan dengan tangan agar bibit dapat berdiri tegak.
- Penanaman bibit harus diatur sedemikian rupa sehingga permukaan tanah polybag sama ratanya dengan permukaan lubang yang selesai ditimbun, dengan demikian bila hujan, lubang tidak akan tergenang air.
- Pemberian mulsa sekitar tempat tanam bibit sangat dianjurkan.
- Saat menanam yang tepat adalah pada awal musim hujan.
Inilah cara penanaman kelapa sawit, semoga bermanfaat. Lanjutkan membaca untuk pemeliharaan Tananaman Kelapa Sawit...

Teknik Super Dalam Budidaya Kelapa Sawit

Budidaya kelapa sawit judul post kali ini, dalam post ini kita akan membahas tentang tatacara membudidayakan tanaman kelapa sawit mulai dari pemilihan lahan yang cocok hingga masa panen tiba.

Persyaratan Tumbuh Kelapa Sawit

Daerah pengembangan tanaman kelapa sawit yang sesuai berada pada 15 °LU-15 °LS. Ketinggian pertanaman kelapa sawit yang ideal berkisar antara 1-500 m dpl. Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm. Temperatur optimal 24-280C. Kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan. Kelembaban optimum yang ideal sekitar 80-90 %. Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah Podzolik, Latosol, Hidromorfik Kelabu, Alluvial atau Regosol. Nilai pH yang optimum adalah 5,0–5,5. Kelapa sawit menghendaki tanah yang gembur, subur, datar, berdrainase baik dan memiliki lapisan solum yang dalam tanpa lapisan padas. Kondisi topografi pertanaman kelapa sawit sebaiknya tidak lebih dari 15 derajat.

Penyediaan benih

1) Diperoleh Sumber Benih Kelapa Sawit

Sumber benih yang baik dapat diperoleh dari balai-balai penelitian kelapa sawit, terutama oleh Marihat Research Station dan Balai Penelitian Perkebunan Medan (RISPA). Dalam penyediaan benih kelapa sawit, balai-balai penelitian tersebut mempunyai kebun induk yang baik dan terjamin dengan pohon induk tipe Delidura dan pohon bapak tipe Pisifera terpilih.

2) Penyediaan benih sendiri

Untuk memperoleh buah / benih yang baik, penyerbukan yang terjadi pada bunga betina dari pohon induk harus dilakukan secara terkontrol. Untuk maksud tersebut, penyerbukan harus dilaksanakan secara buatan. Dalam penyerbukan secara buatan, pohon induk untuk bunga betina yang digunakan adalah tipe Dura atau Delidura terpilih seperti terdapat di Marihat research Station, sedangkan sebagai pohon induk bunga jantan digunakan tipe Pisifera yang juga tersedia di Marihat Research Station. Penyerbukan buatan diawali dengan penyediaan serbuk sari. Beberapa saat sebelum bunga matang, bunga jantan dari pohon induk terpilih dibungkus dengan kantung plastik transparan. Setelah bunga jantan tersebut matang, lalu dipotong dan dibawa ke laboratorium untuk dipisahkan dari tandannya, kemudian diangin-anginkan. Serbuk sari ini dimasukkan ke dalam tube dengan mencampurkan 0,25 gram serbuk sari dengan 1 gram talk. Tube yang telah berisi serbuk sari dimasukkan ke dalam sebuah botol kemudian divakumkan. Sambil menunggu saat penggunaannya botol serbuk sari harus disimpan di dalam almari pendingin (freezer). Pada pohon induk untuk bunga

betina terpilih, tandan bunga betina ditutup dengan kantung plastik transparan dan diberi label. Amati bunga sampai mencapai tingkat matang reseptif. Ciri-ciri bunga betina yang telah matang adalah : warna kepala putik menjadi kemerah-merahan dan telah

terbuka dan berlendir. Setelah bunga betina reseptif, serbukilah dengan serbuk sari yang telah disiapkan. Satu tube campuran serbuk sari (0,25 gram serbuk sari + 1 gram talk) cukup untuk menyerbuki satu tandan bunga betina. Bunga betina yang telah diserbuki diberi label dan ditutup dengan plastik transparan. Empat hari kemudian penutup dibuka dan tandan bunga betina dibiarkan untuk pertumbuhannya lebih lanjut. Setelah 6 bulan, tandan buah umumnya telah masak. Panen buah dan benih dilakukan bila pada satu tandan telah terdapat paling sedikit satu buah telah lepas dari tandannya.



Pengecambahan Benih Kelapa Sawit

1) Tangkai tandan buah dilepaskan dari spikeletnya.

2) Tandan buah diperam selama tiga hari dan sekali-kali disiram air. Pisahkan buah dari tandannya dan peram lagi selama 3 hari.

3) Masukkan buah ke mesin pengaduk untuk memisahkan daging buah dari biji. Cuci biji dengan air dan masukkan ke dalam larutan Dithane M-45 0,2% selama 3 menit. Keringanginkan dan seleksi untuk memberoleh biji yang berukuran seragam. Semua benih disimpan di dalam ruangan bersuhu 22 derajat C dan kelembaban 60-70% sebelum dikecambahkan.

4) Untuk mengecambahkan benih, dilakukan perendaman terlebih dahulu. Benih direndam dalam ember berisi air bersih selama 5 hari dan setiap hari air harus diganti dengan air yang baru.

5) Setelah benih direndam, benih diangkat dan dikering anginkan di tempat teduh selama 24 jam dengan menghamparkannya setebal satu lapis biji saja. Kadar air dalam biji harus diusahakan agar tetap sebesar 17 %.

6) Selanjutnya benih disimpan di dalam kantong plastik berukuran panjang 65 cm yang dapat memuat sekitar 500 sampai 700 benih. Kantong plastik ditutup rapat-rapat dengan melipat ujungnya dan merekatnya. Simpanlah kantong-kantong plastik tersebut dalam peti berukuran 30 x 20 x 10 cm, kemudian letakkan dalam ruang pengecambahan yang suhunya 39 0C.

7) Benih diperiksa setiap 3 hari sekali ( 2 kali per minggu ) dengan membuka kantong plastiknya dan semprotlah dengan air (gunakan hand mist sprayer) agar kelembaban sesuai dengan yang diperlukan yaitu antara 21 – 22 % untuk benih Dura dan 28 – 30 % untuk Tenera.

8) Setelah melewati masa 80 hari, keluarkan kantong dari peti di ruang pengecambahan dan letakkan di tempat yang dingin. Kandungan air harus diusahakan tetap seperti semula. Dalam beberapa hari benih akan mengeluarkan tunas kecambahnya. Selama 15 – 20 hari kemudian sebagian besar benih telah berkecambah dan siap dipindahkan ke pesemaian perkecambahan (prenursery ataupun nursery). Benih yang tidak berkecambah dalam waktu tersebut di atas sebaiknya tidak digunakan untuk bibit.






Pembibitan Kelapa Sawit

Lokasi/areal untuk pelaksanaan pembibitan dengan pesyaratan : harus datar dan rata, dekat dengan sumber air, dan letaknya sedapat mungkin di tengah-tengah areal yang akan ditanami dan mudah diawasi. Lahan pembibitan harus diratakan dan dibersihkan dari segala macam gulma dan dilengkapi dengan instalasi penyiraman (misalnya tersedia springkle irrigation), serta dilengkapi dengan jalan-jalan dan parit-parit drainase. Luas kompleks pembibitan harus sesuai dengan kebutuhan.

Terdapat dua teknik pembibitan yaitu: (a) cara langsung tanpa dederan dan (b) cara tak langsung dengan 2 tahap (double stages system), yaitu melalui dederan/pembibitan awal (prenursery) selama 3 bulan dan pembibitan utama(nursery)selama 9 bulan.

a) Cara langsung

Kecambah langsung ditanam di dalam polibag ukuran besar seperti pada cara pembibitan. Cara ini menghemat tenaga dan biaya.

(b) Cara tak langsung

Cara tak langsung dilakukan dengan 2 tahap (double stages system), yaitu melalui dederan/pembibitan awal (prenursery) selama 3 bulan dan persemaian bibit(nursery)selama 9 bulan.

Tahap pendederan (prenursery)

Benih yang sudah berkecambah di deder dalam polybag kecil, kemudia diletakkan pada bedengan-bedengan yang lebarnya 120 cm dan panjang bedengan secukupnya.

Ukuran polybag yng digunakan adalah 12 x 23 cm atau 15 x 23 cm (lay flat).

Polybag diisi dengan 1,5 – 2,0 kg tanah atas yang telah diayak. Tiap polybag diberi lubang untuk drainase.

Kecambah ditanam sedalam ± 2 cm dari permukaan tanah dan berjarak 2 cm.

Setelah bibit dederan yang berada di prenursery telah berumur 3 – 4 bulan dan berdaun 4 – 5 helai, bibit dederan sudah dapat dipindahkan ke pesemaian bibit (nursery).

Keadaan tanah di polybag harus selalu dijaga agar tetap lembab tapi tidak becek. Pemberian air pada lapisan atas tanah polybag dapt menjaga kelembaban yang dibutuhkan oleh bibit.

Penyiraman dengan sistem springkel irrigation sangat membantu dalam usaha memperoleh kelembaban yang diinginkan dan dapat melindungi bibit terhadap kerusakan karena siraman.

Pesemaian bibit

Untuk penanaman bibit pindahan dari dederan dibutuhkan polybag yang lebih besar, berukuran 40 cm x 50 cm atau 45 cm x 60 cm (lay flat), tebal 0,11 mm dan diberi lubang pada bagian bawahnya untuk drainase.

Polybag diisi dengan tanah atas yang telah diayak sebanyak 15 – 30 kg per polybag, disesuaikan dengan lamanya bibit yang akan dipelihara (sebelum dipindahkan) dipesemaian bibit.

Bibit dederan ditanam sedemikian rupa sehingga leher akar berada pada permukaan tanah polybag besar dan tanahsekitar bibit dipadatkan agar bibit berdiri tegak. Bibit pada polybag besar kemudian disusun di atas lahan yang telah diratakan, dibersihkan dan diatur dengan hubungan sistem segitiga sama sisi dengan jarak misalnya 100 cm x 100 cm x 100 cm.

Kegiatan Pemeliharaan Bibit Kelapa Sawit di Pembibitan

1) Penyiraman; kegiatan penyiraman di pembibitan utama dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Jumlah air yang diperlukan sekitar 9–18 liter per minggu untuk setiap bibit.

2) Pemupukan; untuk pemupukan dapat digunakan berupa pupuk tunggal atau pupuk majemuk (N,P,K dan Mg) dengan komposisi 15:15:6:4 atau 12:12:7:2.

3) Seleksi bibit; seleksi dilakukan sebanyak tiga kali. Seleksi pertama dilakukan pada waktu pemindahan bibit ke pembibitan utama. Seleksi kedua dilakukan setelah bibit berumur empat bulan di pembibitan utama. Seleksi terakhir dilakukan sebelum bibit dipindahkan ke lapangan. Bibit dapat dipindahkan ke lapangan setelah berumur 12-14 bulan. Tanaman yang bentuknya abnormal dibuang, dengan ciri-ciri: a) bibit tumbuh meninggi dan kaku, b) bibit terkulai, c) anak daun tidak membelah sempurna, d) terkena penyakit, e) anak daun tidak sempurna.

Penanaman Kelapa Sawit

1) Persiapan lahan

Tanaman kelapa sawit sering ditanam pada areal / lahan : bekas hutan (bukaan baru, new planting), bekas perkebunan karet atau lainnya ( konversi), bekas tanaman kelapa sawit (bukaan ulangan, replanting).

Pembukaan lahan secara mekanis pada areal bukaan baru dan konversi terdiri dari beberapa pekerjaan, yakni: a) menumbang, yaitu memotong pohon besar dan kecil dengan mengusahakan agar tanahnya terlepas dari tanah; b) merumpuk, yaitu mengumpulkan dan menumpuk hasil tebangan untuk memudahkan pembakaran. c) merencek dan membakar, yaitu memotong dahan dan ranting kayu yang telah ditumpuk agar dapat disusun sepadat mungkin, setelah kering lalu dibakar. d) pengolahan tanah secara mekanis. Untuk lebih lengkapnya silahkan baca posting kami yang membahas tentang cara menanam kelapa sawit






Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit

a. Penyulaman

- Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau tumbuh kurang baik.

- Saat menyulam yang baik adalah pada musim hujan.

- Bibit yang digunakan harus seumur dengan tanaman yang disulam yaitu bibit berumur 10 – 14 bulan.

- Banyaknya sulaman biasanya sekitar 3 – 5 % setiap hektarnya.

- Cara melaksanakan penyulaman sama dengan cara menanam bibit.

b. Penanaman tanaman penutup tanah

- Tanaman penutup tanah (tanaman kacangan, Legume Cover Crop atau LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi dan mempertahankan kelembaban tanah, menekan pertumbuhan gulma.

- Penanaman tanaman kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.

- Jenis-jenis tanaman kacangan yang umum di perkebunan kelapa sawit adalh Centrosema pubescens, Colopogonium mucunoides dan Pueraria javanica.

- Biasanya penanaman tanaman kacangan ini dilakukan tercampur (tidak hanya satu jenis).

c. Membentuk piringan (bokoran, circle weeding)

- Piringan di sekitar pokok (pohon kelapa sawit) harus tetap bersih. Oleh karena itu tanah di sekitar pokok dengan jari-jari 1 – 2 meter dari pokok harus selalu bersih dan gulma yang tumbuh harus dibabat, disemprot dengan herbisida.

d. Pemupukan

- Jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk N,P,K,Mg dan B (Urea, TSP, Kcl, Kiserit dan Borax).

- Pemupukan ekstra dengan pupuk Borax pada tanaman muda sangat penting, karena kekurangan Borax (Boron deficiency) yang berat dapat mematikan tanaman kelapa sawit.

- Dosis pupuk yang digunakan disesuaikan dengan anjuran Balai Penelitian untuk TBM (Tanaman Belum Menghasilkan).

- Untuk tanaman menghasilkan dosis yang digunakan berdasarkan analisis daun.

- Dosis pemupukan tergantung pada umur tanaman.

- Contoh dosis pemupukan pada tanaman yang sudah menghasilkan adalah sebagai berikut :

Urea : 2,0 – 2,5 kg/ph/th  diberikan 2 x aplikasi

KCl : 2,5 – 3,0 kg/ph/th  diberikan 2 x aplikasi

Kiserit : 1,0 – 1,5 kg/ph/th  diberikan 2 x aplikasi

TSP : 0,75 – 1,0 kg/ph/th  diberikan 1 x aplikasi

Borax : 0,05 – 0,1 kg/ph/th diberikan 2 x aplikasi

Untuk tanaman yang belum menghasilkan, yang berumur 0 – 3 tahun, dosis pemupukan per pohon per tahunnya adalah sebagai berikut :

Urea : 0,40 – 0,60 kg

TSP : 0,25 – 0,30 kg

KCl : 0,20 – 0,50 kg

Kiserit : 0,10 – 0,20 kg

Borax : 0,02 – 0,05 kg

- Pada tanaman belum menghasilkan pupuk N,P,K,Mg,B ditaburkan merata dalam piringan mulai jarak 20 cm dari pokok sampai ujung tajuk daun.

- Pada tanaman yang sudah menghasilkan: pupuk N ditaburkan merata mulai jarak 50 cm dari pokok sampai di pinggir luar piringan. Pupuk P,K dan Mg harus ditaburkan merata pada jarak 1 – 3 meter dari pokok. Pupuk B ditaburkan merata pada jarak 30 – 50 cm dari pokok.

- Waktu pemberian pupuk sebaiknya dilaksanakan pada awal musim hujan (September – Oktober), untuk pemupukan yang pertama dan paada akhir musim hujan (Maret – April) untuk pemupukan yang kedua.

e. Pemangkasan daun

Maksud pemangkasan daun adalah untuk memperoleh pokok yang bersih, jumlah daun yang optimal dalam satu pohon dan memudahkan panenan. Memangkas daun dilaksanakan sesuai dengan umur / tingkat pertumbuhan tanaman.

Macam-macam pemangkasan :

- Pemangkasan pasir, yaitu pemangkasan yang dilakukan terhadap tanaman yang berumur 16 – 20 bulan dengan maksud untuk membuang daun-daun kering dan buah-buah pertama yang busuk. Alat yang digunakan adalah jenis linggis bermata lebar dan tajam yang disebut dodos.

- Pemangkasan produksi, yaitu pemangkasan yang dilakukan pada umur 20 – 28 bulan dengan memotong daun-daun tertentu sebagai persiapan pelaksanaan panen. Daun yang dipangkas dalah songgo dua (yaitu daun yang tumbuhnya saling menumpuk satu sama lain), juga buah-buah yang busuk. Alat yang digunakan adalah dodos seperti pada pemangkasan pasir.

- Pemangkasan pemeliharaan, adalah pemangkasan yang dilakukan setelah tanaman berproduksi dengan maksud membuang daun-daun songgo dua sehingga setiap saat pada pokok hanya terdapat daun sejumlah 28 – 54 helai. Sisa daun pada pemangkasan ini harus sependek mungkin (mepet), agar tidak mengganggu dalam pelaksanaan panenan.

Hama dan Penyakit Kelapa Sawit

Hama

a. Hama Tungau

Penyebab: tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang adalah daun. Gejala: daun menjadi mengkilap dan berwarna bronz. Pengendalian: Semprot Pestona atau Natural BVR.

b. Ulat Setora

Penyebab: Setora nitens. Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun dimakan sehingga tersisa lidinya saja. Pengendalian: Penyemprotan dengan Pestona.

Penyakit

a. Root Blast

Penyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Bagian diserang akar. Gejala: bibit di persemaian mati mendadak, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian: pembuatan persemaian yang baik, pemberian air irigasi di musim kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO.

b. Garis Kuning

Penyebab: Fusarium oxysporum. Bagian diserang daun. Gejala: bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering. Pengendalian: inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO semenjak awal.

c. Dry Basal Rot

Penyebab: Ceratocyctis paradoxa. Bagian diserang batang. Gejala: pelepah mudah patah, daun membusuk dan kering; daun muda mati dan kering. Pengendalian: adalah dengan menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .


Panen

Tanaman kelapa sawit mulai berbuah setelah berumur 2,5 tahun dan proses pemasakan buah berkisar 5 - 6 bulan setelah terjadinya penyerbukan. Buah kelapa sawit dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon kelapa sawit rata-rata terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan buah matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih. Inilah artikel teknik budidaya kelapa sawit yang bisa kami bahas, kami harapkan komentar dan masukannya.


Wednesday, September 26, 2012

Sejarah Kelapa Sawit di Indonesia

Sejarah kelapa sawit di indonesia judul posting kita kali ini, post ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tanaman permata hijau ini bisa sampai ke Indonesia. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis) berasal dari Afrika barat, merupakan tanaman penghasil utama minyak nabati yang mempunyai produktivitas lebih tinggi dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1848. Saat itu ada 4 batang bibit kelapa sawit yang ditanam di Kebun Raya bogor (Botanical Garden) Bogor, dua berasal dari Bourbon (Mauritius) dan dua lainnya dari Hortus Botanicus, Amsterdam (Belanda). Awalnya tanaman kelapa sawit dibudidayakan sebagai tanaman hias, sedangkan pembudidayaan tanaman untuk tujuan komersial baru dimulai pada tahun 1911.

Perintis usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Adrien Hallet (orang Belgia ), kemudian budidaya yang dilakukannya diikuti oleh K.Schadt yang menandai lahirnya perkebunan kelapa sawit di Indonesia mulai berkembang. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal perkebunan mencapai 5.123 Ha.

Pada masa pendudukan Belanda, perkebunan kelapa sawit maju pesat sampai bisa menggeser dominasi ekspor Negara Afrika waktu itu. Memasuki masa pendudukan Jepang, perkembangan kelapa sawit


mengalami kemunduran. Lahan perkebunan mengalami penyusutan sebesar 16% dari total luas lahan yang ada sehingga produksi minyak sawitpun di Indonesia hanya mencapai 56.000 ton pada tahun 1948 / 1949, pada hal pada tahun 1940 Indonesia mengekspor 250.000 ton minyak sawit.

Pada tahun 1957, setelah Belanda dan Jepang meninggalkan Indonesia, pemerintah mengambil alih perkebunan (dengan alasan politik dan keamanan). Untuk mengamankan jalannya produksi, pemerintah meletakkan perwira militer di setiap jenjang manejemen perkebunan. Pemerintah juga membentuk BUMIL (Buruh Militer) yang merupakan kerja sama antara buruh perkebunan dan militer. Perubahan manejemen dalam perkebunan dan kondisi social politik serta keamanan dalam negeri yang tidak kondusif, menyebabkan produksi kelapa sawit menurun dan posisi Indonesia sebagai pemasok minyak sawit dunia terbesar tergeser oleh Malaysia.

Pada masa pemerintahan Orde Baru, pembangunan perkebunan diarahkan dalam rangka menciptakan kesempatan keja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sektor penghasil devisa Negara. Pemerintah terus mendorong pembukaan lahan baru untuk perkebunan. Sampai pada tahun 1980, luas lahan mencapai 294.560 Ha dengan produksi CPO (Crude Palm Oil) sebesar 721.172 ton. Sejak itu lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia berkembang pesat terutama perkebunan rakyat. Hal ini didukung oleh kebijakan Pemerintah yang melaksanakan program Perusahaan Inti Rakyat Perkebunan (PIR – BUN).

Luas areal tanaman kelapa sawit terus berkembang dengan pesat di Indonesia. Hal ini menunjukkan meningkatnya permintaan akan produk olahannya. Ekspor minyak sawit (CPO) Indonesia antara lain ke Belanda, India, Cina, Malaysia dan Jerman, sedangkan untuk produk minyak inti sawit (PKO) lebih banyak diekspor ke Belanda, Amerika Serikat dan Brasil.
Manfaat dan Keunggulan Tanaman Kelapa Sawit

Bagian yang paling utama untuk diolah dari kelapa sawit adalah buahnya. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga dapat diolah menjadi bahan baku minyak alkohol, sabun, lilin, dan industri kosmetika. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos. Tandan kosong dapat dimanfaatkan untuk mulsa tanaman kelapa sawit, sebagai bahan baku pembuatan pulp dan pelarut organik, dan tempurung kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan pembuatan arang aktif.

Kelapa sawit mempunyai produktivitas lebih tinggi dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lainnya (seperti kacang kedele, kacang tanah dan lain-lain), sehingga harga produksi menjadi lebih ringan. Masa produksi kelapa sawit yang cukup panjang (22 tahun) juga akan turut mempengaruhi ringannya biaya produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha kelapa sawit. Kelapa sawit juga merupakan tanaman yang paling tahan hama dan penyakit dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Jika dilihat dari konsumsi per kapita minyak nabati dunia mencapai angka rata-rata 25 kg / th setiap orangnya, kebutuhan ini akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan meningkatnya konsimsi per kapita.


Peranan Kelapa Sawit dalam Perekonomian Indonesia

Dalam perekonomian Indonesia, kelapa sawit (dalam hal ini minyaknya) mempunyai peran yang cukup strategis, karena : (1) Minyak sawit merupakan bahan baku utama minyak goreng, sehingga pasokan yang kontinyu ikut menjaga kestabilan harga dari minyak goreng tersebut. Ini penting sebab minyak goreng merupakan salah satu dari 9 bahan pokok kebutuhan masyarakat sehinga harganya harus terjangkau oleh seluruh lapisan masarakat. (2) Sebagai salah satu komoditas pertanian andalan ekspor non migas, komoditi ini mempunyai prospek yang baik sebagai sumber dalam perolehan devisa maupun pajak. (3) Dalam proses produksi maupun pengolahan juga mampu menciptakan kesempatan kerja dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam Sejarah sawit indonesia tercatat bahwa sampai pertengahan tahun 1970 an minyak kelapa merupakan pemasok utama dalam kebutuhan minyak nabati dalam negeri. Baik minyak goreng maupun industri pangan lainnya lebih banyak menggunakan minyak kelapa dari pada minyak sawit. Produksi kelapa yang cenderung menurun selam 20 tahun terakhir ini menyebabkan pasokannya tidak terjamin, sehingga timbul krisis minyak kelapa pada awal tahun 1970. Di sisi lain, produksi minyak kelapa sawit cenderung meningkat sehingga kedudukan minyak kelapa digantikan oleh kelapa sawit, terutama dalam industri minyak goreng. Dari segi perolehan devisa, selama beberapa tahun terkhir ini kondisinya kurang baik. Volume ekspor selama dekade terakhir ini memang selalu meningkat, akan tetapi peningkatannya tidak selalu diikuti oleh peningkatan dalam nilainya. Hal ini terjdi karena adanya fluktuasi harga di pasaran Internasional.
Ciri-ciri Fisiologi Kelapa Sawit

Daun

Daun kelapa sawit merupakan daun majemuk. Daun berwarna hijau tua dan pelapah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya sangat mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam.

Batang

Batang tanaman kelapa sawit diselimuti bekas pelapah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga menjadi mirip dengan tanaman kelapa.

Akar

Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.

Bunga

Bunga jantan dan betina terpisah dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.

Buah

Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah.

Buah terdiri dari tiga lapisan:

a) Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.

b) Mesoskarp, serabut buah

c) Endoskarp, cangkang pelindung inti

Inti sawit merupakan endosperm dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi. ini ujung artikel tentang sejarah kelapa sawit di indonesia yang perlu kita tau jangan cuma nikmati hasilnya he..

Proposal Pembangunan Kebun Kelapa Sawit


Dalam proposal pembangunan kebun kelapa sawit telah disesuaikan dengan kondisi areal lahan yang akan kita tanami. Item biaya investasi pembangunan kebun kelapa sawit di Jambi adalah sebagai berikut:
     (a) Investasi tanaman, meliputi pembukaan lahan (TBM 0) hingga pemeliharaan tanaman belum menghasilkan selama tiga tahun (TBM 1 - TBM 3) termasuk tanaman Jabon dan Kedelai sebagai tanaman pengisi sela dan penutup tanah yang memberikan keuntungan berlipatganda dari investasi anda.
         (b) Investasi sarana infrastruktur kebun, meliputi: pembangunan jalan, parit jalan dan jembatan di dalam kebun, pembangunan bangunan pengawetan tanah (teras kontur dan tapak kuda) dan parit drainase primer hingga parit drainase tersier.
(c).     Investasi bangunan kebun, antara lain: bangunan kantor, gudang pupuk dan perumahan karyawan.

Item-item pembangunan kebun kelapa sawit di atas dapat disesuaikan dengan permintaan dan dana klien kami sebagai owner kebun.


Tujuan Investasi Sawit 3in1


Adapun tujuan umum dari investasi sawit 3in1 dari CV. Purnomo Jaya adalah sebagai berikut :

a)    Meningkatkan pendapatan Individu dan kesejahteraan masyarakat
b)    Menanamkan pentingnya membangun aset untuk jaminan masa depan
c)    Memanfaatkan lahan tidur agar memilki nilai ekonomis
d)    Menciptakan lapangan kerja dan Mengurangi pengangguran
e)    Meningkatkan ekonomi masyarakat
f)     Meningkatkan devisa negara 
g) Memperkenalkan potensi kelapa sawit, jabon dan kedelai kepada masyarakat luas dengan harapan setiap orang mempunyai aset real yang mampu menjamin kehidupan financial mereka nantinya.


Keuntungan yang kami tawarkan untuk anda dari investasi sawit 3in1 ini adalah :

a)      Anda telah memiliki sebidang Tanah yang bersertifikat HAK MILIK nama sendiri dan bertanamkan pohon Kelapa Sawit.
b)      Lahan Kelapa sawit dikelola oleh tenaga ahli dan professional dibawah Pengelolaan CV. Purnomo Jaya sebagai partner anda.
c)      Anda akan mendapatkan Laporan Keuangan per-triwulan/semester, laporan cashflow dan informasi perkembangan lahan.
d)     Anda tidak direpotkan lagi dengan perawatan kebun.
e)      Bebas biaya managemen kebun dan tidak ada sistem bagi hasil.
f)       Mendapatkan fasilitas kunjungan kapan saja, sesuai konfirmasi sebelumnya.
g)      Biaya yang murah dan syarat yang mudah serta amanah.
h)   Keuntungan lainny


  • Garansi 100% uang kembali jika kebun sawit gagal
  • Jaminan pemasaran dan penjualan TBS kebun sawit, Jabon dan Kedelai
  • Jaminan keaslian Sertifikat Hak Milik atas nama anda
  • Jaminan keamanan kebun sawit.


Estimasi Keuntungan investasi sawit 3in1

Kelapa Sawit
Tanaman Kelapa Sawit dalam investasi sawit 3in1 menjadi tanaman pokok. Jika kita asumsikan umur 5 tahun dengan produksi rata-rata 1 s/d 1,2 ton dan harga TBS (tandan buah segar) sebesar Rp. 1300/kg dan biaya produksi sebesar Rp. 600/kg, maka potensi pendapatan bersih anda adalah sebesar

Rp. 875.000/bln/hektar atau Rp. 10.500.000/th/perhektar

Bagaimana jika anda berinvestasi 5 hektar atau lebih?


Jabon
Dalam investasi sawit 3in1 ini, jabon merupakan tanaman pengisi sela yg ditanam dengan jarak 3x4 meter dan populasinya adalah 685 pohon perhektar. Ini merupakan potensi keuntungan jabon perhektar lengkap dengan asumsi harganya.

Asumsi
Harga Perbatang
Biaya Produksi
Potensi Pendapatan
Asumsi Rendah
   500.000,00
29.059.500,00
313.440.500,00
Asumsi Sedang
   800.000,00
29.059.500,00
518.940.500,00
Asumsi Tinggi
1.000.000,00
29.059.500,00
655.940.500,00

Kedelai
Tanaman Kedelai merupakan tanaman penutup tanah di antara tanaman kelapa sawit dan tanaman jabon. Berikut ini perhitungan potensi keuntungan Kedelai perhektar dengan asumsi hasil panen 1 s/d 2,4 ton dengan harga Rp. 7.000/kg dan biaya produksi  Rp. 3.080.000/ha

Asumsi Panen
Hasil Panen (kg)
Harga
Biaya Produksi
Pendapatan
Asumsi Rendah
1.000
7.000
3.080.000
3.920.000,00
Asumsi Sedang
1.500
7.000
3.080.000
7.420.000,00
Asumsi Tinggi
2.400
7.000
3.080.000
13.720.000,00




Nilai tersebut akan kami rincikan dalam tabel-tabel sebagai berikut sebagai acuan untuk pertimbangan anda.
Tabel 1  Biaya investasi pembangunan kebun kelapa sawit  per hektar


No.

Investasi
Biaya/ha planted area (Rp.000,-)
Tahun  0
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Total
1.
Tanaman (Bahan,alat dan TK)
12,484
7,169
8,400
10,994
39,048
2.
Sarana infrastruktur kebun
  1,900
860
    908
604
  4,272
3.
Bangunan kebun
     930
1,250
-
-
  2,180
4.
Biaya Pembelian Lahan
13,000
-
-
-
13,000
5.
Biaya Sertifikasi Lahan
  6,500
-
-
-
  6,500
Biaya investasi per ha planted area
26,804
   8,027
   8,748
 9,281
65,000


Tabel 2 Biaya investasi Jabon 685 batang perhektar

Item
Biaya Investasi Tahun ke- (Rp)
Jumlah
1
2
3
4
5
Persiapan Lahan
2.000.000




  2.000.000
Pembelian bibit
2.639.000




  2.639.000
Penanaman
1.650.000




  1.650.000
Pemeliharaan
2.870.000
3.000.000
1.500.000
1.500.500

  8.870.500
Penjarangan


5.500.000


  5.500.000
Pemanenan




8.500.000
  8.500.000
Total
8.659.000
3.000.000
6.500.000
1.500.500
8.500.000
29.059.500



Tabel 3 Biaya Investasi Kedelai perhektar



No
Item
Biaya Produksi bulan ke (Rp)
Jumlah
1
2
3
1
Bibit kedelai 60 kg
1.020.000


1.020.000
2
Pupuk dan Pestisida
   260.000
190.000

   450.000
3
Tenaga kerja
   550.000
600.000
360.000
1.510.000
4
Tranportasi


100.000
   100.000
Total Biaya
1.830.000
790.000
460.000
3.080.000


Berikut ini merupakan biaya investasi sawit 3in1 pertipe. Harga ini sudah termasuk biaya bahan tanam 3 jenis tanaman, perawatannya, pembelian lahan, sertifikasi atas nama anda dan biaya notaris seperti dalam rincian biaya investasi diatas.

No
Tipe Investasi
Keuntungan
Harga dan Ketentuan
1
ULTIMA
Potensi keuntungan yang akan anda peroleh adalah sebagai berikut :

1.    Sertifikat Hak Milik atas nama anda  (proses ± 6 bulan)
2.    Anda berhak sepenuhnya atas hasil kebun kelapa sawit anda.
3.    Anda berhak mendapatkan bagi hasil 65% dari seluruh hasil panen kayu Jabon di lahan anda pada umur 3 dan 5 tahun atau sesuai kondisi di lapangan.
4.    Anda berhak mendapatkan bagi hasil 70% dari hasil setiap panen kedelai di lahan anda pertiga bulan
70.000.000,00
Perhektar.

Ketentuan :

Membayarkan biaya investasi 3in1 secara cash 100% atau tempo 3 bulan setelah penandatangan kontrak pembangunan kebun dan kerjasama.
2
PLATINUM
Potensi keuntungan yang akan anda peroleh adalah sebagai berikut :

1.    Sertifikat Hak Milik atas nama anda jika pembayaran investasi 3 in 1 telah lunas.
2.    Anda berhak sepenuhnya atas hasil kebun kelapa sawit anda.
3.    Anda berhak mendapatkan bagi hasil 55% dari seluruh hasil panen kayu Jabon di lahan anda pada umur 3 dan 5 tahun atau sesuai kondisi di lapangan.

70.000.000,00 Perhektar

Ketentuan :

Membayarkan DP biaya investasi 3 in 1 minimal 50% dan sisanya dapat diangsur selama 3 tahun atau 36 kali.
3
GOLD
Potensi keuntungan yang akan anda peroleh adalah sebagai berikut :

1.    Sertifikat Hak Milik atas nama anda  (proses ± 6 bulan)
2.    Anda berhak sepenuhnya atas hasil kebun kelapa sawit anda.
3.    Anda berhak mendapatkan bagi hasil 55% dari seluruh hasil panen kayu Jabon di lahan anda pada umur 3 dan 5 tahun atau sesuai kondisi di lapangan.
4.    Anda berhak mendapatkan bagi hasil 60% dari hasil setiap panen kedelai di lahan anda
65.000.000,00 Perhektar

Ketentuan :

Membayarkan biaya investasi 3 in 1 secara cash 100% atau tempo 3 bulan setelah penandatanganan kontrak pembangunan kebun dan kerjasama.
4
SILVER
Potensi keuntungan yang akan anda peroleh adalah sebagai berikut :

1.    Sertifikat Hak Milik atas nama anda ketika pembayaran investasi 3 in 1 telah lunas.
2.    Anda berhak sepenuhnya atas hasil kebun kelapa sawit anda.
3.    Anda berhak mendapatkan bagi hasil 35% dari seluruh hasil panen kayu Jabon di lahan anda pada umur 3 dan 5 tahun atau sesuai kondisi di lapangan.

65.000.000,00 Perhektar

Ketentuan :

Membayarkan DP biaya investasi 3 in 1 minimal 20.000.000,00 dan sisanya dapat diangsur selama 3 tahun atau 36 kali.
5
REGULER
Potensi keuntungan yang akan anda peroleh adalah sebagai berikut :

1.    Surat Keterangan Tumbang (SKT) dari Kepala Desa karena lahan yang digunakan merupakan hutan rakyat (HTR) yang tidak dapat disertifikasi namun aman dan resmi.
2.    Anda berhak sepenuhnya atas hasil kebun kelapa sawit anda.
3.    Anda berhak mendapatkan bagi hasil 20% dari seluruh hasil panen kayu Jabon di lahan anda pada umur 3 dan 5 tahun atau sesuai kondisi di lapangan.

55.000.000,00 Perhektar

Ketentuan :

Membayarkan DP biaya investasi 3 in 1 sebesar minimal 15.000.000,00 dan sisanya dapat diangsur selama 3 tahun atau 36 kali.


Kami yakin dan percaya kombinasi tanaman Kelapa Sawit sebagai tanaman pokok dengan Jabon sebagai tanaman pengisi sela dan Tanaman Kedelai sebagai tanaman penutup yang akan memberikan keuntungan berlipat bagi investor kami.



Untuk mempelajari lebih lanjut tentang Investasi Sawit 3in1

atau 

Segera hubungi kami untuk informasi lebih lanjut/konsultasi investasi


Alamat      : Jl. Villa Nusa Indah Raya, Ruko Blok B1 No. 4 Jatiasih Bekasi 17423

Telp / ho   : 021 90295658 / 087878676225

 YM           : pujakesuma85@rocketmail.com

Email        : cvpurnomojaya@gmail.com

Website    : www.kebunsawit.web.id
Blog          :  www. Investasi-sawit.blogspot.com