Perkebunan sawit Penggerak Roda Ekonomi Daerah |
Perkebunan sawit telah memberikan sumbangan besar untuk perkembangan perekonomian di daerah-daerah yang mayoritas petani sawit seperti kebanyakan di pulau Sumatra dan Kalimantan. Untuk di Provinsi Jambi sendiri lahan perkebunan sawit mencapai 515.300 hektar. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Provinsi Jambi sebagian besar lahan tersebut merupakan tanaman belum menghasilkan dan tanaman tua yang telah berumur lebih dari 25 tahun dengan produksi yang hanya 12 ton/tahun atau sekitar 1 ton dalam sebulan, saat ini lahan ini membutuhkan peremajaan tanaman.
Meski demikian, provinsi jambi telah menjadi salah satu penghasil komoditi sawit terbesar di Indonesia. Dengan memberikan kontribusi
positif bagi pemerintah khususnya petani yang merasakan manisnya hasil perkebunan sawit yang ditanamnya. Perkebunan sawit sendiri di Jambi telah mulai diusahakan oleh PTPN pada tahun 1994. Kemudian perusahaan-perusahaan swasta mulai tergiur untuk ikut andil dalam pengembangan perkebunan sawit ini, mengingat waktu itu lahan kosong masih terbentang luas dan hanya sebagian kecil yang bisa dimanfaatkan oleh petani untuk untuk menanam karet. Maka tidak heran sampai sekarang pun para investor dari luar negeri tertarik untuk berinvestasi di bidang perkebunan kelapa sawit ini.
sawit telah menjadi primadona petani, sebagian besar petani karet mengganti tanamannya menjadi tanaman sawit. karena merekan menilai mudahnya perawatan dan tidak memerlukan waktu ekstra, berbeda dengan karet yang pengerjaannya dilakukan hampir setiap hari.
kami heran suatu ketika ingin mencari kebun sawit yang dijual ternyata kebanyakan pemilik kebun tersebut adalah orang-orang luar daerah. Namun sayangnya karena managemen kekeluargaan dalam pengurusan kebun itu merugikan pemilik sehingga mereka kebanyakan ingin menjualnya. padahal potensi sebenarnya dari investasi ini sangat besar selain kenaikan harga tanah yang selalu menanjak seiring perkembangan pembangunan daerah ditambah lagi dengan potensi penghasilan yang tidak sedikit.
klik disini untuk membaca detail peluang investasi di perkebunan sawit. Hal ini kami rasakan ketika tahun 2006 kami membeli lahan kosong seluas 5 hektar hanya dengan harga 4 (empat) juta rupiah saja. Tapi kalau sekarang untuk mencari lahan kosong dengan harga 4 (empat) juta rupiah per hektar sudah susah. Ayo menanam untuk anak cucu kita..
No comments:
Post a Comment