Sunday, September 23, 2012

Bibit Sawit

Sukses Menentukan Bibit maka Sukses Sawit Anda
Ini merupakan posting perdana kami yang sengaja kami awali dengan membahas tentang bibit sawit. Hal penting untuk diketahui bahwasannya berkebun kelapa sawit adalah merupakan investasi jangka panjang. Kalau kita menanam sekarang kurang lebih 4 tahun kemudian barulah kita bisa mulai mencicipi hasil jerih payahnya. Kalaupun kita tidak sempat menikmatinya saat itu mudah-mudahan anak cucu kita dapat hidup sejahtera berkat sawit yang anda tanam. Nah oleh sebab itulah kami mencoba memberi ulasan mengenai bibit sawit ini. Kalau orang tua yang selektif memilih calon mantu maka akan mempertimbangkan “bibit bebet bobot” , begitu pula dengan petani harus mempertimbangkan bibit sawit yang akan ditanam karena sekali salah menanam bibit maka kerugian akan dirasakan hingga 25 tahun mendatang kecuali dia bersedia membongkar dan menanami kembali dengan bibit unggul.Itu artinya dia bersedia mengeluarkan dana tambahan. 


Mari kita lihat potensi produksi benih kelapa sawit yang asli dan asalan pada gambar berikut ini :


Perbedaan Produksi Pohon antara bibit asli dan bibit asalan Pada perkebunan kelapa sawit, penggunaan benih menjadi faktor penting kesuksesan budidaya. Hanya saja, karena minimnya informasi dan pengetahuan yang beredar di masyarakat tentang benih kelapa sawit yang asli, menciptakan resiko penggunaan benih asalan. Bibit unggul merupakan jaminan bagi petani untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Setidaknya ada beberapa pemahaman keliru tentang benih kelapa sawit yang berkembang di masyarakat di antaranya adalah Banyak orang yang beranggapan bahwa benih sawit mudah diperoleh seperti halnya tanaman sayuran. Tentu tidak demikian. Benih kelapa sawit hanya bisa diperoleh di 9 sumber benih antara lain PPKS Medan, PT Socfindo, PT Lonsum, PT. Dami Mas, PT. Bakti Tani Nusantara, PT. Tunggal Yunus, PT. Sarana Inti Prataka, PT. Bina Sawit Makmur dan PT. Tania Selatan. Hampir seluruh sumber benih ini tidak memiliki agen penjualan.

No comments:

Post a Comment