Pembibitan sawit sebenarnya bagi petani yang memiliki dana lebih merupakan proses yang jelimet dan perlu kesabaran dalam mengurusnya. Mending mereka beli langsung bibit yang berumur 8 (delapan) bulan ke bawah dan siap langsung tanam deh. Namun lain halnya bagi petani yang memiliki modal yang pas-pasan dan memberanikan diri untuk terjun ke dunia persawitan all out. Banyak petani yang masih bingung mengenai teknis Pembibitan kelapa sawit yang benar. Kami akan mencoba untuk sedikit menjelaskan mengenai hal ini, sedikit saja ya. Tapi mudah-mudah dapat membantu para petani atau pelaku usaha yang membutuhkannya. Untuk memulai berkebun sawit kita harus mempersiapkan bahan tanam yang baik dan bermutu serta asli loh bukan abal-abal. Karena berhasil atau tidaknya tananam sawit itu tergantung pada jenis bibit dan pemeliharaannya. Untuk jenis-jenis bibit unggul kami telah bahas di post sebelumnya.
Tahapan ini secara umum terbagi menjadi dua yaitu pembibitan satu tahap yang berarti pembibitan dilakukan dengan cara kecambah yang ada langsung ditanam di polybag besar. Kemudian pembibitan dua tahap berarti kecambah sawit ditanam dalam polybag kecil dulu setelah umur 3-4 bulan barulah bibit tadi di pindah ke polibag besar. Artikel ini akan
membahas pembibitan dengan dua tahap karena kami menilai hal ini lebih aman dari resiko kematian bibit dan tidak terlalu membutuhkan naungan yang luas, namun prosesnya jadi lebih panjang sedikit. Ini merupakan awal dari semua tahapan dalam proses berkebun kelapa sawit dan pekerjaan ini dilakukan setahun sebelum penanaman. Untuk menunjang kegiatan ini perlu langkah-langkah teknis yaitu:
Pertama, Pemilihan Lahan Pembibitan sawit
Dalam pemilihan dalan ini kami akan sampaikan beberapa kriteria lahan yang cocok untuk pembibitan, diantaranya adalah
1. Dekat dengan sumber air tapi tidak banjir
2. Lahan datar atau kemiringannya tidak lebih dari 3°
3. Dekat dari pengawasan dan mudah dikunjungi
4. Tidak jauh dari areal yang akan ditanami
5. Areal sebaiknya datar
Luas areal pembibitan tergantung dengan luas lahan yang rencananya akan ditanam, jika rencana tanam 750 Ha maka diperlukan areal pembibitan :
a. Pembibitan Utama : 15 Ha
b. Pembibitan Awal : 500 m2
Untuk menghitung kebutuhan bibit per hektar tanam dilapangan adalah populasi per hektar ditambah 30 %, jika populasi per ha 130 pk maka ditambah 39 lagi untuk persiapan penyisipan nanti.
Sampai saat ini bibit kelapa sawit berasal dari biji yaitu hasil perkawinan buatan dari induk yang terpilih. Secara genetis tiap bibit memiliki pertumbuhan dan produksi yang berbeda,sehingga seleksi bibit mutlak diperlukan.
Di pembibitan sawit akan dijumpai bibit – bibit yang pertumbuhannya tidak normal,baik akibat genetis maupun karena kesalahan kultur teknis. Selanjutnya apabila bibit – bibit tidak normal tersebut ditanam kelapangan , maka akan diperoleh tanaman yang sama sekali tidak berbuah atau berproduksi sangat rendah ( 25 – 30 ) % dari tanaman normal.
Pekerjaan membuang bibit – bibit yang tidak normal dipembibitan disebut seleksi bibit.
2. PEMBIBITAN AWAL ( PRE NURSERY )
Untuk memudahkan pekerjaan seleksi maka kecambah yang diterima diperiksa dandipisahkan berdasarkan Pesiferanya. Kerusakan kecambah dapat terjadi akibattranportasi seperti : Patah atau busuk akibat diserang jamur.
Sewaktu menanam bakal akar dan bakal daun harus jelas ,dimana bakal akar berwarna lebih gelap , kecoklatan sedan bakal daun berwarna kuning keputihan dan lebih terang.Bakal daun harus ditanam tegak lurus dengan permukaan tanah dan biji tertanam lebih kurang 2 – 3 mm dalam tanah.
Setelah bibit berumur 2 Bln diadakan seleksi yang disebut seleksi pendahuluan.Setelahberumur 3 Bln sebelum pindah ke pembibitan utama diadakan seleksi yang disebut seleksi kedua.
Biasanya bibit umur 3 Bln berdaun 3 – 4 helai dan telah sempurna bentuknya.
Bibit yang harus dibuang / tidak normal dipembibitan awal adalah :
- Bibit yang anak daunnya sempit dan memanjang seperti daun lalang
- Bibit yang pertumbuhannya terputar
- Bibit yang tumbuh kerdil
- Bibit yang anak daunnya bergulung
- Bibit yang pertumbuhannya memanjang
- Bibit yang agak kusut / kusam
- Bibit yang ujung daunnya membulat seperti mangkuk
- Bibit yang terserang penyakit tajuk
Disamping pertumbuhan tidak normal karena genetis ,dapat juga disebabkan karena kesalahan kultur teknis seperti :
- Kesalahan sewaktu menanam kecambah dimana bakal daun ditanam kedalam
tanah
- Ditanam terlalu dalam sehingga pertumbuhan terlambat
- Ditanam terlalu dangkal sehingga akarnya diluar/menggantung
- Tanahnya terlalu padat sehingga menghambat pertumbuhan akar
- Tanahnya mengandung batu – batuan tidak disaring sehingga menghambat
pertumbuhan akar
- Tanah terlalu basah karena air tidak mengalir dari polibag
- Penyiraman terlalu keras sehingga bibit keluar dari polibag
3. PEMBIBITAN UTAMA ( MAIN NURSERY )
Setelah bibit berumur 3 bln dipembibitan awal ( Pre Nursery ) maka bibit tersebut sudah dapat dipindahkan kepembibitan utama karena apabila terlambat dipindahkan akan mengakibatkan pertumbuhan bibit meninggi karena persaingan untuk mendapatkan sinar matahari. ( etiolasi )
Dipembibitan utama seleksi diadakan bertahap karena kemunculan gejala sejalan dengan umur bibit. Walaupun demikian apabila dijumpai bibit yang pertumbuhannya tidak normal segera dibuang. Seleksi bibit dapat dilaksanakan pada waktu bibit berumur 4 bln, 8 bln, dan pada saat akan dipindahkan kelapangan
Bentuk tanaman tidak normal yang harus segera dibuang adalah :
- Bibit yang pertumbuhannya meninggi dan kaku dengan sudut pelepah mengecil dan biasanya akan menjadi tanaman sterile/tidak berbuah
- Bibit yang permukaan tajuknya rata dimana pelepah yang lebih muda lebih pendek dari yang tua
- Bibit yang tumbuh lemah terkulai
- Bibit yang anak daunnya tidak membelah sedang kan yang lain pada umur yang sama telah membelah sempurna
- Terkena penyakit tajuk
- Bentuk anak daun tidak sempurna seperti :
• Anak daun sempit
• Anak daun bergulung
• Anak daun jarang-jarang
4. PEMUPUKAN BIBIT
Pemberian pupuk pada bibit sangat jelas memberikan pengaruh pada pertumbuhan bibit namun jika pemberian berlebihan akan berpengaruh menekan pertumbuhan
Untuk dipembibitan pupuk yang diberikan adalah pupuk NPK 15.15.6.4 sampai umur 6 bln, sedangkan pupuk NPK 12.12.17.2 diberikan mulai umur 7 bln. Dan untuk dosisnya pupuk telah kami jelaskan di budidaya sawit.
5. HAMA PENYAKIT DI PEMBIBITAN
Untuk mendapatkan bibit yang baik dan sehat maka pengendalian hama sangat penting,selain pupuk dan penyiraman. Hama yang sering menyerang dipembibitan adalah :
a. Kutu daun
Warnanya hijau kemerah-merahan,jenis ini sering dijumpai dihelai daun,pucuk daun,leher akar
b. Spider mites
Hidup dibagian bawah anak daun yang tua dan berkembang cepat di musim panas
c. Belalang
d. Jangkrik
e. Tikus
f. Ulat pemakan daun seperti ulat api,ulat kantong atau ulat siput
Daftar hama penyakit serta pestisida yang dapat dipakai
Jenis Hama | Pestisida yg dipakai | Konsentrasi ( % ) | Interval Waktu | Keterangan |
1. Kutu daun 2. Spidermites 3. Belalang 4. Jangkrik 5. Tikus 6. Ulat | Matador Matador Sevin 85 EC Sevin 85 EC Klerat Sevin 85 SP | 0,1 0,1 0,05 0,05 2 0,05 | 2 Miggu 2 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 2 Minggu | Semprot Semprot Semprot Semprot Tiap 100 m2 Semprot |
No comments:
Post a Comment